Misteri Sungai Kapuas Yang Beredar di Masyarakat




Sungai Kapuas adalah sebuah sungai yang tercatat sebagai salah satu sungai terpanjang yang ada di dunia, dengan panjang sungai yang mencapai 1.143km sungai Kapuas pun menjadi sumber kehidupan dan penghasilan bagi orang yang tinggal di daerah setempat. Apalagi tercatat jika setidaknya terdapat 700 jenis ikan yang layak konsumsi di dalam sungai ini.

Hanya saja sungai Kapuas juga tidak terlepas dari kisah-kisah horor dan mistis menyeramkan lainnya, terlebih diceritakan jika dalam setiap tahunnya sungai ini juga sering sekali menenggelamkan manusia dan selalu saja anak-anak yang menjadi korban. Mungkin bisa jadi hal tersebut sebenarnya tidak terlepas dari kurangnya pengawasan orangtua pada anak mereka, mungkin karena orangtua terlalu menikmati dunianya sendiri sehingga mereka lupa akan anak-anak mereka, dan menjadi korban dari keganasan air di sungai kapuas tersebut.

Tapi bagi penduduk sekitar hal tersebut terjadi bukan sepenuhnya kesalahan orangtua, tapi karena adanya campur tangan dari sang penghuni sungai. Menurut legenda masyarakat sungai Kapuas dihuni oleh 3 makhluk gaib yang memiliki wujud seperti buaya. Makhluk gaib itulah yang sering sekali meminta tumbal sebagai pengganti akan banyaknya kelimpahan yang ada di dalam sungai Kapuas.

Salah satu yang dipercayai oleh masyarakat setempat adalah keberadaan "penjaga" sungai yang memiliki bentuk menyerupai buaya. Buaya penjaga itu berwarna kuning, buaya putih dan buaya hitam.
Masyarakat Kampung Bansir Laut biasa menyebut buaya itu sebagai kembaran dari Mak Tua yang merupakan seorang nenek yang kini sudah meninggal.

Meski terdengar menyeramkan, tetapi sudah puluhan tahun "penjaga" sungai Kapuas tersebut tidak pernah mengganggu manusia di sepanjang sungai. Tokoh pemuda di Kampung Bansir Kelurahan Bansir Laut, Atut mengaku beberapa kali bertemu sang penjaga."Kalau saya bertemu dengan buaya ya di sekitar sini, di pesisir sungai ada pohon Nipah, nah biasa di situ munculnya.Anehnya kalau muncul tidak pernah berenang layaknya buaya tetapi hanya menunjukkan kepalanya dengan mulut diatas terbuka"

Menurut Atut, kembaran sekaligus penjaga Sungai Kapuas itu kadang terlihat namun lebih sering muncul di saat orang -orang sekitar Sungai Kapuas menggelar acara pernikahan dan menggelar meriam karbit saat malam takbiran.




Sejarah Serangan Umum 1 Maret



  Tak bisa dipungkiri serangan Umum 1 Maret 1949 tidak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut menjadi salah satu catatan penting saat Republik ini baru mulai berdiri setelah lepas dari penjajahan Belanda.

Banyak versi seputar Serangan Umum 1 Maret tersebut. Namun demikian, peran Letkol Soeharto tentu tidak bisa dipisahkan dalam perang untuk merebut kembali Ibu Kota Republik Indonesia, Yogyakarta.

Tujuan utama tentu untuk menaklukkan pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan. Alhasil Serangan Umum 1 Maret bisa menunjukkan kepada dunia internasional bahwa tNI masih ada.

Kurang lebih satu bulan setelah Agresi Militer Belanda II, yaitu Desember 1948, TNI mulai menyusun strategi melakukan serangan balik terhadap tentara Belanda yang telah mengambil alih Yogyakarta. Serangan dimulai dengan memutuskan telepon, merusak jalan kereta api, menyerang rombongan konvoi Belanda, serta tindakan perebutan lainnya.

Belanda terpaksa memperbanyak pos-pos di sepanjang jalan-jalan besar yang menghubungkan kota-kota yang telah diduduki. Hal ini berarti kekuatan pasukan Belanda tersebar di pos-pos kecil di seluruh daerah.

Ketika pasukan Belanda sudah terpencar-pencar, barulah TNI melakukan serangan. Puncak serangan dilakukan dengan serangan umum terhadap kota Yogyakarta terjadi pada tanggal 1 Maret 1949, di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soeharto.

Tepat pukul 6 pagi, serangan mulai dilancarkan ke seluruh penjuru Yogyakarta. Serangan itu telah mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam buku 'Pak Harto Untold Stories' karya Mahpudi Cs, Soerjono yang saat itu menjadi staf Letkol Soeharto menyebut bahwa serangan umum 1 Maret sudah sangat dipersiapkan secara matang. Sejak sore hari para prajurit TNI telah memasuki Kota Yogyakarta dengan menyusup. Pos komando ditempatkan di desa Muto. Malam hari, menjelang serangan umum itu, pasukan telah merayap mendekati kota.

"Sebelum serangan dilakukan, Pak Harto sering mengirim telik sandi (mata-mata) ke Kota Yogyakarta dan Keraton. Para komandan pun sering dipanggil untuk mematangkan strategi perang gerilya," ujar Soejono.

Pagi hari sekitar pukul 06.00, sewaktu sirene tanda jam malam berakhir berdering, serangan segera dilancarkan ke segala penjuru kota. Dalam penyerangan ini Letkol Soeharto langsung memimpin pasukan dari sektor barat sampai ke batas Malioboro.

Wilayah barat dipimpin Ventje Sumual, Selatan dan Timur dipimpin Mayor Sardjono, Utara oleh Mayor Kusno . Di wilayah kota sendiri ditunjuk Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki sebagai pimpinan. TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam. Tepat pukul 12.00 siang, pasukan TNI mengundurkan diri.

Latar belakang terjadinya serangan umum 1 maret

Setelah Belanda melancarkan Agresi Militer II pada bulan desember 1948, TNI mengambil keputusan untuk melakukan perlawanan dengan menggunakan siasat perang gerilya. Dengan dukungan penuh dari pemerintah sipil serta segenap rakyat Indonesia TNI mulai menyusun strategi guna melakukan pukulan balik terhadap tentara Belanda yang dimulai dengan memutuskan telepon, merusak jalan kereta api, menyerang konvoi Belanda, serta tindakan sabotase lainnya.

Menghadapi perlawanan perang gerilya TNI tersebut, Belanda terpaksa harus memecah kekuatannya untuk mengamankan jalan-jalan yang menghubungkan antar kota dengan memperbanyak pos-pos penjagaan. Dengan situasi yang demikian memudahkan bagi pasukan TNI untuk melakukan serangan terhadap Belanda.

Kondisi Indonesia yang seperti itu mendapat perhatian dari PBB sehingga membentuk badan UNCI (United Nations Commission for Indonesia) untuk menjadi pihak penengah dan berusaha untuk mendamaikan antara Indonesia-Belanda. Dilain pihak Belanda melakukan propaganda dengan menyampaikan bahwa negara Indonesia sudah tidak ada lagi, pemerintahannya sudah tidak ada (Belanda telah menangkap dan mengasingkan para pemimpin Indonesia : Presiden, Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan lain-lain).

Panglima Besar Soedirman mendengar berita tentang propaganda Belanda tersebut menginstruksikan kepada para Panglima Divisi untuk memikirkan langkah-langkah yang harus diambil untuk memutarbalikkan propaganda Belanda tersebut. Oleh karena itu direncanakan untuk melaksanakan suatu serangan yang spektakuler sehingga tidak dapat disembunyikan oleh Belanda, harus dapat diketahui oleh dunia internasional terutama UNCI serta wartawan-wartawan asing yang sedang berada di Indonesia agar dapat disebarluaskan ke seluruh dunia. Dari perencanaan itu akhirnya diputuskan untuk melakukan serangan spektakuler terhadap satu kota besar yaitu Yogyakarta sebagai Ibu kota Indonesia yang telah dikuasai Belanda bersamaan dengan serangan terhadap kota-kota di sekitar Yogyakarta agar tidak dapat memberikan bantuan pada kekuatan Belanda di Yogyakarta. Dan untuk dapat diketahui oleh dunia internasional, Wakil Kepala Staf Angkatan Perang berkoordinasi dengan pemancar radio yang dimiliki oleh AURI serta Kantor Pemerintah Pusat.

Keputusan untuk melakukan penyerangan terhadap Kota Yogyakarta didasarkan pada pertimbangan bahwa :
Kota Yogyakarta adalah Ibu Kota Republik Indonesia, sehingga apabila TNI berhasil merebut dan menduduki Walau hanya untuk beberapa jam akan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perjuangan Indonesia melawan Belanda.
Pada saat itu sedang banyak berkumpul wartawan asing yang menginap di Hotel Merdeka, dan juga masih terdapat delegasi UNCI serta pengamat militer dari PBB.
Kota Yogyakarta berada di wilayah Divisi III/GM III sehingga tidak perlu persetujuan Panglima/GM serta semua pasukan memahami dan menguasi situasi daerah operasi.



Serangan umum 1 Maret 1949 memiliki arti penting bagi perjuangan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia. Meskipun serangan itu hanya mampu menguasai Jogjakarta sekitar enam jam, namun dampaknya cukup besar, yaitu:

a. menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Pemerintah RI dan TNI masih ada,

b. mendukung perjuangan diplomasi pemerintah RI di forum PBB,

c. mendorong terjadinya perubahan sikap Amerika Serikat yang berbalik menekan Belanda agar melakukan perundingan dengan pihak RI,

d. meninggikan moral rakyat dan TNI yang sedang bergerilya, dan

e. mematahkan moral dan semangat pasukan Belanda.


Serangan Umum 1 Maret 1949 membawa dampak yang sangat besar bagi pihak Indonesia yang sedang bersidang di Dewan Keamanan PBB. Serangan ini menjadi bukti keberadaan dan memperkuat posisi tawar Indonesia dalam perundingan di Dewan Keamanan PBB serta membuka mata dunia Internasional bahwa TNI tidak hancur seperti yang digembar-gemborkan Belanda. Kemenangan ini juga berhasil mempertinggi moril dan semangat juang pasukan gerilya TNI di wilayah-wilayah lain.

Makanan Khas yang Cuma Ada Saat Bulan Puasa Ramadhan



 Salah satu tradisi ketika Ramadhan tiba adalah berburu kuliner menjelang buka puasa. Kuliner Ramadhan ini menjadi salah satu khazanah kekayaan kuliner nusantara. Banyak tradisi yang menyertai kekhasan kuliner ini terutama dari sisi budaya lokal Indonesia. Kuliner tradisi ini dimiliki oleh hampir seluruh nusantara dari sabang sampai merauke. Keistimewaan setiap daerah akan kuliner dan pengaruh rempah yang berlimpah menambah keragaman kulinernya.

1. Kurma



Kuliner satu ini memang bukan khas Indonesia, tapi erat kaitannya dengan penganan buka bagi masyarakat kita. Kuliner sarat gizi ini sudah menjadi penganan yang mendunia. Konon tanaman kurma ini berasal dari bantaran sungai Nil. Manfaat kurma antara lain menjaga kesehatan tulang dan gigi, mengurangi reaksi alergi, membekukan darah, mengatasi anemia, mencegah stroke dan jantung koroner karena mengandung kalium, melancarkan buang air, menjaga kesehatan mata,dll. Kurma juga mempunyai kadar gula alami yang baik dan menyehatkan.

2. Kolak



Kuliner ramadhan yang selanjutnya adalah sebuah minuman yang sangat erat kaitannya dengan menu buka puasa, hal ini karena kolak mempunyai rasa yang sangat manis sehingga sangat bagus jika di jadikan minuman berbuka puasa.

Isi dari minuman kolak ini bisa sangat ramai, tergantung selera. Biasanya isi yang umum dari minuman khas ramadhan ini adalah pisang, ubi jalar dan bisa di kombinasikan dengan roti, selanjutnya di beri kuah yang manis.

Tentu saja setiap daerah pada masa bulan ramadhan, memasukkan kolak sebagai menu buka puasanya.

Sampai saat ini, kolak yang paling di kenal banyak orang atau populer adalah kolak pisang. Bahkan kolak pisang ini sangat pas jika di hidangkan pada saat berbuka puasa, terlebih lagi jika makanan khas ramadhan ini di beri tambahan es.

3. Kolang-kaling



Cemilan berbentuk lonjong transparan yang berasal dari biji pohon aren, berbentuk pipih dan mempunyai getah. Kolang-kaling ini memiliki kadar air yang sangat tinggi, protein, karbohidrat abu dan serat kasar. Selain itu mempunyai manfaat memperlancar pencernaan manusia. Kolang-kaling biasanya diolah sebagai makanan ringan yang diolah dengan sirup, pewarna, dan gula. Kuliner satu ini menjadi favorit di setiap puasa maupun idul fitri.

4. Cendol



Cendol merupakan salah satu minuman khas Jawa Barat yang terbuat dari tepung beras yang disajikan dengan gula merah, santan dan es batu yang diserut sebagai pelengkap. Jika di daerah jawa Tengah lebih akrab disebut Es Dawet.  Dalam bahasa Sunda asal muasal kata cendol ini merujuk dari kata “jendol” yang artinya muncul atau “ngajendol” yakni ada butiran yang muncul ketika masuk ke mulut seperti agar agar. Warna hijau dari cendol ini berasal dari daun pandan. Di jawa Barat cendol ini dibuat dengan cara menguyak kukusan tepung beras yang diwarnai dengan daun suji dengan ayakan yang berbentuk bulat lonjong lancip ujungnya terbuat dari anyaman bambu.

5. Bubur pedas



Bubur pedas Melayu khas kepulauan Natuna ini walaupun namanya bubur pedas tetapi masakan ini tidak seperti namanya karena untuk menikmatinya sambalnya sudah di pisahkan seperti layaknya bakso ataupun soto sedap. Jika sedang berkunjung ke Pulau Natuna di bulan Ramadhan, menu hidangan ini sangat mudah kita jumpai.

6. Gulai Kakuwah



Gulai kakuwah juga merupakan salah satu makanan khas bulan ramadhan yang juga banyak dicari orang. Selain memang sangat enak, kuliner yang satu ini juga merupakan makanan tradisi untuk sahur di daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Makanan khas bulan ramadhan ini dibuat menggunakan berbagai jenis ikan laut maupun ikan air tawar yang mahal seperti tengiri, gemolo dan ikan kurau yang dimasak memakai kuah, tetapi kuahnya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu kering.

Tetapi tidak semua warga bisa memasak makanan ini, karena harga ikan untuk membuatnya termasuk makanan mahal.

7. Ketan Bintul



Ketan bintul adalah kuliner khas Ramadhan dari kota Serang, Banten. Berbahan baku nasi ketan yang dihaluskan, disajikan bersama sepotong daging sapi berikut gulainya. Konon kehadiran ketan bintul sebagai menu Ramadhan ini sudah dimulai sejak 15 abad yang lalu, dan menjadi kesukaan para raja Banten.

Ketan bintul juga diketahui sebagai makanan kegemaran Sultan Maulana Hasanuddin, seorang pangeran yang menjadi panutan masyarakat kerajaan Banten pada waktu itu. Maka sejak rakyat mengetahui seorang Sultan juga menyukai ketan bintul, makaa sejak itulah mulai menjadi budaya. Bila seseorang berbuka puasa dengan ketan bintul, maka seakan-akan menghargai dan menghormati Sultan.

8. Sate Susu



Sate susu ini adalah salah satu kuliner ramadan yang khas Bali. Sate susu ini mungkin kurang familiar tetapi sesungguhnya diambil dari bagian susu sapi ini dipercaya punya khasiat untuk menambah stamina, seperti minum susu. Untuk menambah kenikmatannya, sate susu akan dihidangkan bersama sambal plecing khas Bali. Harga per porsi sekitar 15 rbu per porsinya. Sate ini dipercaya juga dapat memberi tenaga yang cukup bagi yang mengonsumsi sehingga cocok disantap saat bedug magrib alias buka puasa.

9. Kicak



Kicak berasal dari kota keraton Yogyakarta. Kicak adalah salah satu makanan yang sangat khas dan cukup populer di bulan Ramadan. Kuliner  khas  ramadan ini hanya bisa dijumpai saat bulan puasa tiba. Biasanya menu makanan ini banyak dijajakan di daerah Kauman yang merupakan asal muasal makanan ini dibuat.

Makanan Kicak menggunakan bahan dasar beras ketan. Ketan yang sudah ditanak kemudian dihaluskan sehingga mirip dengan jadah atau gemblong. Kemudian dicampur kelapa parut dan potongan buah nangka sebagai pelengkapnya. Rasa manis dan aroma wangi nangka membuat penganan ini makin enak. Apalagi penyajiannya dibungkus dengan daun pisang.
 Jika Kicak saat ini dibuat menggunakan ketan, maka di jaman dahulu, Kicak dibuat dari singkong yang diparut yang dimasak dan dicampur dengan bahan-bahan lain.


10. Bangka Kopyor



Kuliner tradisi Ramadhan asal Gresik ini merupakan kepanjangan dari bubur nangka dan kelapa kopyor. Dibuat menggunakan bahan baku tepung terigu, buah kelapa, pisang, nagka, santan kelapa, dan roti tawar.

11. Gulai Tutut



Gulai siput atau tutut, jika diluar negri makanan khas bulan ramadhan ini bisa jadi sebagai pembuka tapi di Indonesia lebih sebagai makanan utama.

Gulai siput ini merupakan makanan khas Tanjungpinang, Kepuluan Riau yang hanya bisa dijumpai di bulan Ramadhan. Begitu juga dengan gulai tutut di Jawa Barat. Gulai yang dihidangkan sebagai lauk saat berbuka puasa ini banyak digemari karena rasanya gurih dan lezat.

Selain enak, makanan khas bulan ramadhan ini juga bermanfaat bagi penderita penyakit kuning atau liver. Manfaat lain dari siput ini mengandung vitamin A, E, niacin atau vitamin B yang berperan penting dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, migrain dan vertigo dan juga mengandung folat.

12. Mie Glosor



Setiap bulan Ramadan tiba, mie glosor selalu menjadi menu tajil berbuka puasa di kota Bogor. Ramadan identik dengan mie glosor karena hampir semua orang mencari menu yang satu ini.Dari namanya saja makanan yang satu ini sudah membuat penasaran orang untuk mencobanya. Mie glosor sekilas sama dengan mie kuning yang sering kita jumpai. Yang membedakan hanya bahan bakunya. Jika mie kuning biasa terbuat dari tepung terigu, maka mie glosor ini  menggunakan adonan tepung sagu atau aci dan tambahan kunyit untuk membuat warnanya menjadi lebih  kuning.

Jaman dahulu mie ini  banyak dijual sebagai jajanan biasa namun seiring berjalannya waktu mie khas Bogor ini sekarang hanya dikonsumsi di saat bulan Ramadan saja.

Mengolah mie glosor tidakah sulit. Semua orang bisa membuatnya. Mie yang sudah jadi dimasak dengan sayuran kol yang dipotong kecil2. Kemudian ditumis dengan bumbu-bumbu seperti bawang merah dan bawang putih dan merica sama halnya ketika kita membuat mie goreng hanya tidak ditambahkan kecap.

Mie glosor biasanya disajikan bersama sambal kacang yang pedas yang diguyurkan diatas mie. Gorengan seperti Bakwan dan tempe adalah salah satu pendamping favorit mie glosor.  Di Bogor mie glosor selain bisa ditemukan di sepanjang jalan Bangbarung, kalian juga bisa mampir di setiap jalan yang menyediakan jajanan buka puasa di sepanjang pingir jalan seperti daerah Jembatan merah, Surya Kencana, Lodaya, dan masih banyak lagi.

13. Pakat



Pakat adalah kuliner tradisi khas Masyarakat Tapanuli yang sering muncul di bulan ramadan. Makanan ini terbuat dari rotan yang disebut sebagai pakat. Pakat itulah makanan khas yang hanya dapat Anda jumpai di kota Medan selama bulan Ramadan.

Makanan ini berasal dari rotan. Namun tentu saja bukan rotan yang biasa Anda lihat untuk membuat anyaman, karena rotan yang digunakan di sini adalah rotan yang berusia muda. Untuk membuat pakat terbilang sederhana, rotan – rotan muda yang telah dipotong – potong ukuran 1 centimeter dibakar diatas tungku selama sekitar 1 jam.

Setelah dipastikan masak, rotan muda dikupas dan diambil bagian dalamnya berwarna putih. Daging rotan kemudian dipotong – potong berukuran 5 centimeter. Untuk menambah kenikmatan, rotan muda kemudian dibubuhi dengan santan.

14. Sirup



Bulan Ramadhan adalah bulan di mana kita sebagai umat muslim menunaikan ibadah puasa, pastinya rasa lapar dan haus akan menyerang kita.

Oleh karena itu saat buka puasa kita butuh yang manis dan menyegarkan seperti Sirup ini. Kita lihat saja saat di bulan Ramadhan, pasti banyak iklan Sirup di televisi.

Hal tersebut menandakan jika memang Sirup merupakan salah satu minuman khas Ramadhan yang paling ramai untuk di konsumsi.

Memang kalau dari segi iklan, Sirup memang sangat menggoda. Tapi memang benar teman-teman, terlebih lagi jika Sirup di campur dengan es batu, susu, pastinya seger banget.

15. Kue Bingka



Anda yang belum pernah ke Banjarmasin dan mencicipi panganan yang biasanya laris manis dijual di bulan Ramadan yaitu kue Bingka. Kue ini merupakan kue dari ciri khas suku banjar di kalimantan. Kue ini biasa dibuat dalam bentuk bunga berkelopak enam. Bentuk yang menarik ini biasanya segera menarik perhatian calon pembeli. Di daerah asalnya, Suku Banjar biasa menyantap kue ini sebagai hidangan berbuka puasa.

16. Sotong Pangkong



Makanan khas bulan puasa di kota Pontianak ini merupakan berbahan dasar cumi-cumi. Untuk dijadikan makanan yang bernama Sotong pakong ini, cumi-cumi yang menjadi bahan dasar dari makanan ini di keringkan lalu kemudian dibakar. Setelah dibakar, cumi ini lali dipukul-pukul menggunakan palu. Nah inilah yang menjadikan makan ini unik, karena ada prosesi memalu cumi yang membuat cumi ini menjadi gepeng atau tipis. Untuk rasa, sotong ini memiliki rasa yang gurih.

Mau cari sotong pakong? Anda hanya bisa menemukannya di sepanjang Jalan Merdeka, kota Pontianak. Ingat, harus dibulan puasa ya. Karena jika Anda datang dibulan lain, bisa dipastikan Anda kan gigit jari karena tidak menemukan makanan ini.

17. Pisang Ijo



Makanan yang satu ini bisa dibilang sudah terkenal di seluruh Indonesia. Ya, pisang Ijo ini bisa dibilang sudah terkenal karena bisa ditemukan dimana-mana. Es Pisang ijo ini merupakan makanan khas dari Makassar, Sulawesi Selatan. Dinamakan pisang ijo karena, pisang ini dilapisi dengan lembaran dadar yang terbuat dari adonan tepung terigu yang diberi pewarna hijau dari air daun suji atau pandan.

Cara membuat Pisang Ijo tergolong mudah. Pisang yang sudah dibungkus dadar hijau diiris tipis-tipis, lalu diberi tambahan bubur sum-sum, es serut, kuah santan, dan sirup coco pandan atau frambozen. Sensasi dingin es serut dan perpaduan rasa gurih dan manis Pisang Ijo akan melepas dahaga kita usai berpuasa sehari penuh.

Pertempuran Ambarawa dan Penyebabnya




Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 20 November 1945 dan berakhir sampai dengan tanggal 15 Desember 1945, antara pasukan TKR (indonesia) melawan pasukan sekutu (inggris). Ambarawa merupakan sebuah kota yang terletak diantara dua kota  yakni Semarang dan magelang, juga diantara Semarang dan Salatiga.

Penyebab Terjadinya Pertempuran Ambarawa

Peristiwa ambarawa ini dilatarbelakangi oleh mendaratnya pasukan Inggris dari Divisi India ke-23 di kota Semarang pada tanggal 20 oktober 1945. Pemerintah Indonesia memperkenankan sekutu untuk mengurus tawanan perang yang saat itu berada di penjara Magelang dan Ambarawa.

Kedatangan pasukan Inggris kemudian diikuti oleh pasukan NICA. Sekutu mempersenjatai para bekas tawanan perang Eropa tersebut, sehingga pada tanggal 26 Oktober 1945 terjadi sebuah insiden dikota Magelang yang kemudian sampai pada puncaknya terjadi pertempuran antara pasukan TKR melawan pasukan sekutu (Inggris).

Insiden tersebut bisa reda berakhir setelah Presiden Ir. Soekarno (indonesia) dan Brigadir Jenderal Bethell (Sekutu) datang ke Magelang pada tanggal 2 November 1945. Akhirnya mereka mengadakan perundingan gencatan senjata dan memperoleh kata sepakat  antara kedua pihak yang dituangkan da1am 12 pasal. Naskah persetujuan tersebut berisi antara lain adalah sebagai berikut:

a.Pembebasan lalu lintas di jalan Ambarawa - magelang bagi pihak Indonesia maupun pihak Sekutu.
b. Pihak Sekutu tetap akan menempatkan pasukannya di kota Magelang. Hal tersebut bertujuan untuk mengurus evakuasi dan melindungi pasukan sekutu yang menjadi tawanan saat penjajahan Jepang.
c. Pihak Sekutu tidak mengakui aktivitas badan-badan yang dibawanya, termasuk pasukan NICA.
d. Pembatasan dilakukan terhadap jumlah pasukan dari pihak Sekutu.
e. Palang Merah (Red Cross) yang menjadi bagian dari pasukan Inggris.


Kronologi Pertempuran Ambarawa

Pada tanggal 20 November 1945 di Ambarawa terjadi pertempuran antara TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto melawan tentara Sekutu. Untuk memperkuat pertahanan mereka di Ambarawa, pasukan bantuan Sekutu yang berada di Magelang ditarik ke Ambarawa dengan dilindungi oleh pesawat-pesawat mereka.

Pertempuran pecah di dalam kota pada tanggal 22 November 1945. Pasukan sekutu melakukan pemboman terhadap kampung-kampung di sekitar Ambarawa. Pasukan TKR bersama pasukan-pasukan pemuda yang berasal dari Salatiga, Kartusura dan Boyolali bertahan di kuburan Belanda, sehingga membentuk garis pertempuran sepanjang rel kereta api dan membelah kota Ambarawa.

Pada tanggal 21 November 1945 dari arah Magelang pasukan TKR dari Divisi V Purwokerto di bawah pimpinan Imam Adrongi melakukan serangan fajar dengan tujuan menyerang pasukan Sekutu yang berkedudukan di desa Pingit. Pasukan Imam Adrongi akahirnya berhasil menduduki Pingit, kemudian merebut desa-desa sekitarnya.

Pasukan Imam Adrongi terus meneruskan gerakan pengejaran terhadap tentara Sekutu. Pasukan Imam Adrongi mendapat bantuan 3 batalyon yang berasal dari Yogyakarta, yaitu  batalyon 8 di bawah pimpinan Mayor Sardjono, batalyon 10 Divisi III di bawah pimpinan Mayor Soeharto, dan Batalyon Sugeng. Tambahan pasukan TKR ini mengakibatkan kedudukan Sekutu semakin terkepung.

Sekutu masih mencoba keluar dari pengepungan tersebut. Pasukan Sekutu melakukan gerakan serangan dari belakang dengan menggunakan tank-tanknya. Untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban, pasukan Indonesia diperintahkan oleh masing-masing komandannya untuk mundur ke Bedono.

Gerakan pasukan Sekutu akhirnya berhasil ditahan, setelah bantuan dari resimen kedua di bawah Batalyon Posisi Istimewa di bawah pimpinan Onie Sastroatmodjo dan pimpinan M. Sarbini serta batalyon dari Yogyakarta datang. Gerakan Sekutu berhasil ditahan di desa Jambu.

Setelah berhasil menahan laju Sekutu, pasukan TKR kemudian mengadakan rapat kordinasi di desa Jambu, dipimpin oleh Kolonel Holland Iskandar. Dari rapat tersebut berhasil membentuk suatu komando, yang disebut Markas Pimpinan Pertempuran yang berlokasi di Magelang. Sejak saat itu medan pertempuran Ambarawa dibagi menjadi 4 sektor, yaitu sektor Barat, Utara, Timur dan Selatan.

Pada tanggal 26 November pimpinan pasukan yang berasal dari Purwokerto, Kolonel Isdiman gugur. Sejak gugurnya kolonel Isdiman, kolonel Sudirman selaku panglima divisi pasukan di Purwokerto, mengambil alih tampuk kepemimpinan kolonel Isdiman.

Kolonel Sudirman memutuskan mengumpulkan para komandan dari berbagai sektor pada tanggal 11 Desember 1945. Masing-masing pimpinan sektor melaporkan kondisi dan situasi masing-masing sektor. Laporan-laporan tersebut membawa kolonel Sudirman ke dalam suatu kesimpulan, bahwasanya pasukan Sekutu telah terdesak dan perlu segera dilaksanakan serangan akhir.

Rencana serangan akhir disusun sebagai berikut:
a. Masing-masing komandan sektor memimpin pelaksanaan serangan.
b. Serangan mendadak dan serentak dari semua sektor
c. Pasukan badan-badan perjuangan (laskar) menjadi pasukan cadangan.
d. Ditentukan hari serangan adalah 12 Desember jam 04.30 pagi.

Memasuki tanggal 12 Desember 1945, pasukan TKR bergerak menuju sasaran masing-masing. Dalam kurun waktu setengah jam pasukan TKR mengepung kedudukan musuh dalam kota. Diperkirakan pertahanan musuh yang terkuat di benteng Willem (di tengah kota Ambarawa).

Ketika penyerangan itu dilakukan, kota Ambarawa dikepung oleh pasukan TKR selama 4 hari 4 malam. Sekutu yang merasa kedudukannya terdesak, berusaha keras untuk menyerang balik. Gempuran yang dilakukan sekutu tidak mampu mematahkan perlawanan rakyat Indonesia.

Tanggal 15 Desember, Sekutu berhasil mengevakuasi rombongan interniran terakhir ke Semarang, Brigadir Bathell juga memutuskan untuk menarik seluruh pasukannya dari Ambarawa dan daerah pegunungan, untuk memperkuat pertahanan mereka di kota Semarang. Dengan demikian, selain kota Semarang dikatakan wewenang pemerintahan di seluruh Jawa Tengah berada di tangan rakyat Indonesia.

Kemenangan rakyat Indonesia ketika Pertempuran Ambarawa ini memiliki arti yang sangat penting, karena letak dari kota tersebut yang strategis. Apabila musuh berhasil menguasai Ambarawa, akan mengancam tiga kota utama Jawa Tengah, yaitu Magelang, Surakarta dan terutama Yogyakarta, sebagai tempat kedudukan Markas Tertinggi TKR.

Tokoh yg Berperan Penting dalam pertempuran Ambarawa:

a. Letkol Isdiman, gugur medan pertempuran ambarawa.
b. Kolonel Sudirman, pemimpin pasukan Indonesia menggantikan Isdiman yang gugur dahulu.
c. M Sarbini, Pemimpin TKR Resimen magelang.
d. Brigadir Bethel, Pemimpin tentara Inggris.



Sejarah Hari Lahir Pancasila Yang diperingati tanggal 1 juni




 Tiga setengah abad lebih, bangsa kita dijajah bangsa asing.
Tahun 1511 Bangsa Portugis merebut Malaka dan masuk kepulauan Maluku, sebagai awal sejarah buramnya bangsa ini, disusul Spanyol dan Inggris yang juga berdalih mencari rempah - rempah di bumi Nusantara. Kemudian Tahun 1596 Bangsa Belanda pertama kali datang ke Indonesia dibawah pimpinan Houtman dan de Kyzer. Yang puncaknya bangsa Belanda mendirikan VOC dan J.P. Coen diangkat sebagai Gubernur Jenderal Pertama VOC.

Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 9 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki Indonesia, sebab tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah melawan tentara Sekutu.

Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura) Dalam maklumat tersebut sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.

Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama tersebut yang dibicarakan khusus mengenai dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama tersebut 2 (dua) Tokoh membahas dan mengusulkan dasar negara yaitu Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.

Tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai calon dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu :
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Rakyat

Selain secara lisan M. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu :
Ketuhanan Yang Maha Esa
Persatuan Indonesia
Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno (Bung Karno) mengajukan usul mengenai calon dasar negara yaitu :
Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
Internasionalisme (Perikemanusiaan)
Mufakat atau Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan yang Berkebudayaan

Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama PANCASILA, lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
Sosio nasionalisme
Sosio demokrasi
 Ketuhanan.
Selanjutnya oleh Bung Karno tiga hal tersebut masih bisa diperas lagi menjadi Ekasila yaitu GOTONG ROYONG.

Selesai sidang pembahasan Dasar Negara, maka selanjutnya pada hari yang sama (1 Juni 1945) para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945.

Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas 8 orang, yaitu:
Ir. Soekarno
Ki Bagus Hadikusumo
K.H. Wachid Hasjim
Mr. Muh. Yamin
M. Sutardjo Kartohadikusumo
Mr. A.A. Maramis
R. Otto Iskandar Dinata dan
Drs. Muh. Hatta

Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujui dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul - usul/ Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu: Ir. Soekarno, Drs. Muh. Hatta, Mr.Ahmad Subardjo dan Mr. Muh. Yamin. Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian dikenal dengan sebutan PIAGAM JAKARTA.

Dalam sidang BPUPKI kedua, Tanggal 10 s/d 16 Juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Tanggal 9 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dan pada Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia, yaitu dengan mem-Proklamasi-kan Kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama :
Mengesahkan Rancangan Hukum Dasar dengan Preambulnya (Pembukaan)
Memilih Presiden dan Wakil Presiden.

Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang sangat panjang, sehingga sebelum mengesahkan Preambul, Drs. Muhammad Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur yang menemuinya. Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di belakang kata KETUHANAN yang berbunyi 'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan.

Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Bung Hatta berusaha meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan, mengingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya 'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' di belakang kata Ketuhanan dan diganti dengan 'Yang Maha Esa'.

Karena dalam mencapai kemerdekaan, bukan hanya dari kalangan muslim saja melainkan perjuangan dari agama agama lain diindonesia. Piagam Jakarta diterima BPUPKI dalam sidangnya yang kedua tanggal 14 Juli 1945, setelah BPUPKI menyelesaikan tugasnya, kemudian badann ini dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (dokuritsu junbi inkai) dengan ketua Ir.Soekarno dan wakilnya Drs.Mohammad Hatta, pada tanggal 18 agustus 1945 sidang PPKI menghasilkan keputusan sebagai berikut:
1. Mengesahkan UUD 1945 sebagai UUD negara RI
2. Memilih presiden Ir.Soekarno dan wakil presiden Drs.Mohammad Hatta
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan Musyawarah darurat

Pancasila ditetapkan menjadi dasar falsafah, ideologi RI pada tanggal 18 Agustus 1945, yaitu ketika pembukaan dan UUD 1945 disahkan oleh PPKI. Hal itu dilakukan setelah dipikirkam di Musyawarahkan dan diolah secara matang oleh pemimpin dan para cendekiawan nasional. Sesuai dengan sistem pengambilan keputusan yang berlaku di Indonesia sejak dahulu. Kelima sila itu dimusyawarahkan dan akhirnya tercapai suatu kemufakatan bahwa pancasila dijadikan sebagai Dasar Negara.

Sudah sebagaiman mestinya kita sebagai generasi penerus bangsa menghayati,mengamalkan pancasila dalam kehidupan berbangsa,bernegara, serta bermasyarakat dan menjadikan pancasila sebagai bagian diri kita untuk meningkatkan semangan nasionalisme.

Sejaraah Lengkap Kerajaan Kediri dari Awal Masa Berdirinya hingga Penyebab Runtuhnya Serta Peninggalannya

  Berdirinya Kerajaan Kediri diawali dengan putusan Raja Airlangga selaku pemimpin dari Kerajaan Mataram Kuno yang terakhir. Dia membag...