Sejaraah Lengkap Kerajaan Kediri dari Awal Masa Berdirinya hingga Penyebab Runtuhnya Serta Peninggalannya

loading...



  Berdirinya Kerajaan Kediri diawali dengan putusan Raja Airlangga selaku pemimpin dari Kerajaan Mataram Kuno yang terakhir. Dia membagi kerajaan menjadi dua bagian, yaitu menjadi Kerajaan Jenggala atau Kahuripan dan Panjalu atau Kediri.

Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaanya terletak di tepi S. Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai.

Dalam perkembangannya Kerajaan Kediri yang beribukota Daha tumbuh menjadi besar, sedangkan Kerajaan Jenggala semakin tenggelam. Diduga Kerajaan Jenggala ditaklukkan oleh Kediri. Akan tetapi hilangnya jejak Jenggala mungkin juga disebabkan oleh tidak adanya prasasti yang ditinggalkan atau belum ditemukannya prasasti yang ditinggalkan Kerajaan Jenggala. Kejayaan Kerajaan Kediri sempat jatuh ketika Raja Kertajaya (1185-1222) berselisih dengan golongan pendeta. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel Tunggul Ametung.
Namun kemudian kedudukannya direbut oleh Ken Arok.

Diatas bekas Kerajaan Kediri inilah Ken Arok kemudian mendirikan Kerajaan Singasari, dan Kediri berada di bawah kekuasaan Singasari. Ketika Singasari berada di bawah pemerintahan Kertanegara (1268 1292), terjadilah pergolakan di dalam kerajaan. Jayakatwang, raja Kediri yang selama ini tunduk kepada Singasari bergabung dengan Bupati Sumenep (Madura) untuk menjatuhkan Kertanegara. Akhirnya pada tahun 1292 Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara dan membangun kembali kejayaan Kerajaan Kediri.

Raja Kediri pertama Mapanji Garasakan memerintah tidak lama. Ia digantikan Raja Mapanji Alanjung (1052 – 1059 M). Mapanji Alanjung kemudian diganti lagi oleh Sri Maharaja Samarotsaha. Pertempuran yang terus menerus antara Jenggala dan Panjalu menyebabkan selama 60 tahun tidak ada berita yang jelas mengenai kedua kerajaan tersebut hingga munculnya nama Raja Bameswara (1116 – 1135 M) dari Kediri.

Raja Kerajaan Kediri yang pertama bernama Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabu dan mengklaim dirinya sebagai titisan Wisnu. Tahta berikutnya setelah raja pertama antara lain Kameshwara, Jayabaya, Prabu Sarwaswera, Prabu Krhoncharyadipa, dan Srengga Kertajaya.

MASA KEJAYAAN KERAJAAN KEDIRI

Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan di masa pemerintahan Raja Jayabaya. Daerah kekuasaannya semakin meluas yang berawal dari Jawa Tengah meluas hingga hampir ke seluruh daerah Pulau Jawa.

Bahkan, pengaruh Kerajaan Kediri di masa Raja Jayabaya juga sampai ke daerah Sumatera yang saat itu dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya.

Hal ini tercatat dalam catatan dari kronik artefak Cina bernama Chou Ku-fei pada tahun 1178 M. dikisahkan bahwa ada negeri paling kaya di masa kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Raja Sri Jayabaya.

Bukan hanya daerah kekuasaannya saja yang besar. Seni sastra di masa itu pun cukup mendapat perhatian dari seantero negeri. Dengan demikian, Kerajaan Kediri di masa itu semakin disegani.


PENYEBAB RUNTUHNYA KERAJAAN KEDIRI

Beberapa diantaranya jadi penyebab Runtuhnya kerajaan kediri ialah sebagai berikut:
1. Ken Arok menjadi raja Singosari
2. kaum Brahmana di Kediri berselisih dengan raja Kertajaya
3. perang dengan Mataram
4. tidak ada yang cakap setelah Kertajaya wafat
5. terjadinya bencana alam.

PENINGGALAN KERAJAAN KEDIRI

Kerajaan Kediri menjadi bukti bahwa dahulu kala berdiri kerajaan di jawa timur. Kerajaan Kediri adalah salah satu Kerajaan Hindu yang ada di wilayah Jawa Timur yang juga terkenal dengan sebutan lain yakni Panjalu dan juga Kadiri. Kerajaan Kediri berdiri dari tahun 1042 dan akhirnya runtuh pada tahun 1222 yang memiliki pusat pemerintahan di Kota Daha.

Ada banyak bukti peninggalan sejarah dari Kerajaan Kediri yang masih bisa kita lihat hingga sekarang, baik itu berupa candi, arca, prasasti dan juga berbagai kitab sastra. Untuk mengetahui secara lengkap apa saja peninggalan Kerajaan Kediri,berikut penjelasan nya:

1. Candi Tondowongso

Candi Tondowongso berada di Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur yang ditemukan belum lama ini yakni pada tahun 2007. Arsitektur dari arca dan bentuk bangunan yang ditemukan disekitar candi memperlihatkan jika bangunan ini dibangun pada abad ke-9 yakni disaat pusat politik dipindahkan dari Jawa Tengah menuju wilayah Jawa Timur.

2. Candi Panataran

Candi Panataran terletak di lereng Gunung Kelud Barat Daya di Utara Kota Blitar pada ketinggian 450 meter dari permukaan laut dan menjadi candi paling indah dan besar di Jawa Timur.

3. Candi Gurah

Peninggalan Kerajaan Kediri selanjutnya adalah Candi Gurah. Candi Gurah berada di Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur yang ditemukan pada tahun 1957 dan letaknya berada di 2 km dari situs Candi Tondowongso.

4. Candi Mirigambar

Candi Mirigambar merupakan candi peninggalan dari Kerajaan Kediri selanjutnya yang ditemukan pada sebuah lapangan di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur.

5. Candi Tuban

Candi Tuban yang menjadi salah satu peninggalan dari Kerajaan Kediri ini, kini hanya menyisakan reruntuhannya saja yang terletak di 500 meter dari Candi Minigambar.

6. Prasasti Kamulan

Prasasti Kamulan ditemukan di Desa Kamulan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yang dibuat pada tahun 1194 Masehi atau 1116 Saka yakni pada masa pemerintahan Raja Kertajaya.

7. Prasasti Galunggung

Peninggalan Kerajaan Kediri selanjutnya adalah prasasti Galunggung. Prasasti Galunggung ditemukan di Rejotangan, Tulungagung dengan ukuran 160 x 80 x 75 cm dengan memakai huruf Jawa Kuno sebanyak 20 baris kalimat.

8. Prasasti Jaring

Prasasti Jaring dibuat pada 19 November 1181 dengan isi yang menerangkan tentang pengabulan permohonan penduduk dukuh jaring lewat senapati Sarwajala yakni keinginan yang tidak sempat diwujudkan oleh raja sebelumnya. Prasasti Jaring ini menyebutkan jika pejabat Kediri mempunyai gelar atau sebutan dengan menggunakan nama hewan seperti Menjangan Puguh, Lembu Agra serta Macan Kuning.

9. Prasasti Panumbangan

Prasasti Panumbangan dibuat pada 2 Agustus 1120 yang dikeluarkan oleh Maharaja Bameswara dengan isi tentang penetapan Desa Panumbangan sebagai Sima Swatantra atau desa bebas pajak.

10. Prasasti Ngantang

Berisi tentang pemberian tanah bebas pajak oleh Jayabaya untuk Desa Ngantang berkat jasanya mengabdi pada Kerajaan Kediri. Pada Prasasti ini tertulis angka tahun 1057 Saka atau 1135 Masehi yang ditemukan di Desa Ngantang, Malang dan sekarang menjadi koleksi dari Museum  Nasional.

11. Kitab Kakawin Bharatayudha

Kitab Kakawin Bharatayudha dikarang oleh Mpu Sedah dan juga Mpu Panuluh dengan isi Kitab yang menceritakan tentang perjuangan yang dilakukan oleh Raja Jenggala, Jayabaya dan akhirnya berhasil menaklukan Panjalu. Kisah perjuangan Raja Jayabaya ini dianalogikan menjadi kisah peperangan dari Kurawa dan Pandawa di dalam kisah Mahabarata. Prasasti ini mnurut perkiraan dibuat pada tahun 1079 Saka atau 1157 Masehi di pemerintahan Prabu Jayabaya dan selesai ditulis pada 6 November 1157. Pada bagian awal kitab sampai ke kisah Prabu Salya ke medan perang merupakan karya dari Mpu Sedah dan kemudian dilanjutkan oleh Mpu Panuluh.
loading...

Share this

Related Posts

Latest
Previous
Next Post »

Sejaraah Lengkap Kerajaan Kediri dari Awal Masa Berdirinya hingga Penyebab Runtuhnya Serta Peninggalannya

  Berdirinya Kerajaan Kediri diawali dengan putusan Raja Airlangga selaku pemimpin dari Kerajaan Mataram Kuno yang terakhir. Dia membag...