Pertempuran Bojong Kokosan



 Pertempuran ini terjadi pada tanggal 9 desember 1945. Sebab terjadinya pertempuran ini adalah sekutu melanggar kesepakatan dalam pembebasan tawanan perang (APWI) dan mengirim perbekalan yg di datangkan dari jakarta kr camp camp sekutu tanpa melibatkan TKR, maka terjadilah penghadangan terhadap konvoi sekutu. Penghadangan ini dipimpin oleh Mayor Yahya bahkan didampingi kapten Murad Idrus.

Desa Bojong Kokosan merupakan tempat terjadinya peristiwa Perang Konvoi atau lebih dikenal dengan Pertempuran Bojong Kokosan melawan tentara Inggris dan NICA pada tahun 1945 sampai 1946.

Pertempuran Bojong Kokosan ini merupakan perang konvoi pertama (The First Convoy Battle) dan menjadi cikal bakal dari peristiwa Bandung Lautan Api.

Terjadinya Pertempuran Bojong Kokosan dimulai ketika pasukan tentara Inggris, Gurkha, dan NICA sebanyak satu batalyon berusaha masuk ke Sukabumi.

Kedatangan tentara sekutu ke Sukabumi dilatarbelakangi oleh tiga tujuan utama yaitu, mengambil tawanan Jepang di daerah Sukabumi dan sekitarnya, memberikan bantuan ke Bandung yang pada saat itu sedang terjadi pergolakan antara pihak pemuda dengan tentara sekutu dan menjaga kelancaran hubungan jalan darat antara Bogor-Sukabumi-Cianjur.

Peristiwa di Bojong Kokosan merupakan salah satu faktor penyebab dari peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946.

Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi nasional, daerah jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung merupakan urat nadi kekuatan sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur tersebut.

Pertempuran Bojong Kokosan atau perang konvoi ini terjadi dalam dua periode. Pertama terjadi pada tanggal 9 sampai 12 Desember 1945, kedua terjadi dari tanggal 10 sampai 14 Maret 1946.

Dimana  pertempuran ini berawal dari berita yang diterima prajurit TKR Sukabumi di Pos Cigombong tentang kedatangan tentara Inggris, Gurkha, dan NICA yang berusaha memasuki wilayah Sukabumi.

Pimpinan Kompi III saat itu, Kapten Murad dan laskar rakyat Sukabumi segera menghadang dan menduduki tempat pertahanan di pinggir tebing utara dan selatan jalan di Bojongkokosan.

Dalam rangka mengenang pertemepuran bojong kokosan, pemerintah memabangun situs museum dan monumen Bojong Kokosan sebagai tanda pengharagaan kepada para pejuang yang telah bertempur melawan sekutu pada Pertempuran Bojong Kokosan. Pembangunan palagan perjuangan 1945 di Bojong Kokosan ini dilakukan secara swa-kelola oleh pemerintah daerah Jawa Barat.



Museum ini diresmikan pada 13 November 1992 oleh R. Moh. Yogie Suardi Memet, Gubernur Jawa Barat yang menjabat pada tahun 1985 hingga 1993. Koleksi utama museum ini adalah diorama, puing pesawat RAF, senjata laras panjang Lee Enfield, senjata laras pendek VOC, helmet pasukan sekutu dan TKR, serta pedang dan golok pasukan kelaskaran rakyat. Palagan Bojong Kokosan merupakan ikon kebanggaan masyarakat Bojong Kokosan, Sukabumi

Biografi Tokoh Islam di Indonesia

Biografi Tokoh Islam di Indonesia


 Tokoh Islam berikut ini sangat berperan besar dalam menjaga dan memperbarui Islam di Indonesia. Mereka mendirikan organisasi Islam sebagai sarana perubahan dalam berbagai bidang kehidupan.

Di antara nya adalah sebagai berikut:

1. KH Ahmad Dahlan

”Sejak umur 15 tahun, saat saya berdiam di rumah Tjokroaminoto,” cerita Bung Karno, “saya telah terpukau dengan KH Ahmad Dahlan.” Bung Karno bahkan menjadi anggota Muhammadiyah dan pernah menyatakan keinginan “dikubur dengan membawa nama Muhammadiyah atas kain kafan.”

Muhammadiyah, salah organisasi Islam terpenting di Indonesia, didirikan Ahmad Dahlan pada 18 November 1912. Tujuannya, “menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk bumiputera” dan “memajukan hal agama Islam kepada anggota-anggotanya”. Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan, kesehatan, dan pendidikan ketimbang politik. Dari ruang gerak terbatas di Kauman, Yogyakarta, organisasi ini kemudian meluas ke daerah lain, termasuk luar Jawa.

Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta, pada 1 Agustus 1868 dengan menyandang nama kecil Muhammad Darwis. Ayahnya, KH Abubakar, seorang khatib masjid besar di Kesultanan Yogyakarta, sedangkan ibunya, Siti Aminah, putri seorang penghulu. Praktis, sejak kecil, dia mendapat didikan lingkungan pesantren serta menyerap pengetahuan agama dan bahasa Arab.

Ketika menetap di Mekah, di usia 15 tahun, dia mulai berinteraksi dan tersentuh dengan pemikiran para pembaharu Islam. Sejak itu, dia merasa perlunya gerakan pembaharuan Islam di kampung halamannya, yang masih berbaur dengan sinkretisme dan formalisme.

Mula-mula dengan mengubah arah kiblat yang sebenarnya, kemudian mengajak memperbaiki jalan dan parit di Kauman. Robert W Hefner, Indonesianis asal Amerika Serikat, menyebut Dahlan merupakan sosok pembaharu Islam yang luar biasa di Indonesia, bahkan pengaruhnya melampaui batas puncak pemikiran Muhammad Abduh dari Mesir.

KH Ahmad Dahlan wafat di Yogyakarta pada 23 Februari 1923 dan dimakamkan di Karang Kuncen, Yogyakarta.


2. Kyai Haji Mohammad Hasyim Asy'ari

Kyai Haji Mohammad Hasyim Asy’ari, bagian belakangnya juga sering dieja Asy’ari atau Ashari, lahir 10 April 1875 (24 Dzulqaidah 1287H) dan wafat pada 25 Juli 1947; dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang, adalah pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia.

Riwayat Keluarga KH Hasyim Asy’ari adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Asyari, pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. Ibunya bernama Halimah. Dari garis ibu, Hasyim merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang). Hasyim adalah putra ketiga dari 11 bersaudara.

Namun keluarga Hasyim adalah keluarga Kyai. Kakeknya, Kyai Utsman memimpin Pesantren Nggedang, sebelah utara Jombang. Sedangkan ayahnya sendiri, Kyai Asy’ari, memimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. Dua orang inilah yang menanamkan nilai dan dasar-dasar Islam secara kokoh kepada Hasyim.

Sejak anak-anak, bakat kepemimpinan dan kecerdasan Hasyim memang sudah nampak. Di antara teman sepermainannya, ia kerap tampil sebagai pemimpin. Dalam usia 13 tahun, ia sudah membantu ayahnya mengajar santri-santri yang lebih besar ketimbang dirinya. Usia 15 tahun Hasyim meninggalkan kedua orang tuanya, berkelana memperdalam ilmu dari satu pesantren ke pesantren lain. Mula-mula ia menjadi santri di Pesantren Wonokoyo, Probolinggo. Kemudian pindah ke Pesantren PP Langitan, Widang, Tuban. Pindah lagi Pesantren Trenggilis, Semarang. Belum puas dengan berbagai ilmu yang dikecapnya, ia melanjutkan di Pesantren Kademangan, Bangkalan di bawah asuhan KH Cholil Bangkalan.

KH Hasyim Asyari belajar dasar-dasar agama dari ayah dan kakeknya, Kyai Utsman yang juga pemimpin Pesantren Nggedang di Jombang. Sejak usia 15 tahun, beliau berkelana menimba ilmu di berbagai pesantren, antara lain Pesantren Wonokoyo di Probolinggo, Pesantren Langitan di Tuban, Pesantren Trenggilis di Semarang, Pesantren Kademangan di Bangkalan dan Pesantren Siwalan di Sidoarjo.

Tak lama di sini, Hasyim pindah lagi di Pesantren Siwalan, Sidoarjo. Di pesantren yang diasuh Kyai Ya’qub inilah, agaknya, Hasyim merasa benar-benar menemukan sumber Islam yang diinginkan. Kyai Ya’qub dikenal sebagai ulama yang berpandangan luas dan alim dalam ilmu agama. Cukup lama –lima tahun– Hasyim menyerap ilmu di Pesantren Siwalan. Dan rupanya Kyai Ya’qub sendiri kesengsem berat kepada pemuda yang cerdas dan alim itu. Maka, Hasyim bukan saja mendapat ilmu, melainkan juga istri. Ia, yang baru berumur 21 tahun, dinikahkan dengan Chadidjah, salah satu puteri Kyai Ya’qub. Tidak lama setelah menikah, Hasyim bersama istrinya berangkat ke Mekkah guna menunaikan ibadah haji. Tujuh bulan di sana, Hasyim kembali ke tanah air, sesudah istri dan anaknya meninggal.

Tahun 1893, ia berangkat lagi ke Tanah Suci. Sejak itulah ia menetap di Mekkah selama 7 tahun dan berguru pada Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau, Syaikh Mahfudz At-Tarmasi, Syaikh Ahmad Amin Al Aththar, Syaikh Ibrahim Arab, Syaikh Said Yamani, Syaikh Rahmaullah, Syaikh Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As Saqqaf, dan Sayyid Husein Al Habsyi. Tahun l899 pulang ke Tanah Air, Hasyim mengajar di pesanten milik kakeknya, Kyai Usman. Tak lama kemudian ia mendirikan Pesantren Tebuireng, Jombang. Kyai Hasyim bukan saja Kyai ternama, melainkan juga seorang petani dan pedagang yang sukses. Tanahnya puluhan hektar. Dua hari dalam seminggu, biasanya Kyai Hasyim istirahat tidak mengajar. Saat itulah ia memeriksa sawah-sawahnya. Kadang juga pergi Surabaya berdagang kuda, besi dan menjual hasil pertaniannya. Dari bertani dan berdagang itulah, Kyai Hasyim menghidupi keluarga dan pesantrennya.


Beliau juga di juluki sebagai Hadratussyaikh Indonesia. Keilmuan nan dimilikinya amat mumpuni, termasuk juga segi pandangnya berkenaan KeIndonesiaan nan modernis. Jiwa & semangat nan dipunyai dirinya juga sudah membukakan bangsa Indonesia pada gerbang kemerdekaan, lebih-lebih jikalau bukan resolusi Jihad nan ia teken, untuk mempertahankan Indonesia dari kehadiran agresor penjajah Belanda.

Hadratussyaikh pun adalah tokoh primer dibalik kelahiran Komite Hijaz, komitenya para ulama utk menyelamatkan ummat Islam dari sedang bingung & kebimbangan, diwaktu kekhalifahan Turki lepas kuasa atas Makkah Mukaromah. Terhadap hasilnya komite Hijaz ini jadi gerakannya para ulama Ahlussunah wal Jamaah di Indonesia, nan disebut sbg Nadhlatul Ulama. Organisasi ini, adalah organisasi muslim paling besar SeIndonesia, bahkan global dgn anggota lebih dari 80 juta orang. Mewakili kaum tradisionalis muslim Indonesia. NU meruakan perpanjangan histori Wali Sanga nan mengabarkan Islam penuh bersama bahasa ahsan.


3. KH. Abdurrahman Wahid

Menyatakan nama-nama tokoh Islam, dapat senantiasa hampa tidak dengan menyebutkan nama KH. Abdurrahman Wahid. Gusdur panggilannnya, merupakan cucu dari Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, pernah serta dua musim memipin NU, & adalah tokoh Islam satu satunya bergelar Kyai nan sempat menduduki posisi puncak di RI yang merupakan Presiden Indonesia keempat menukar B.J Habibie. Kepemimpinannya mewakili muslim moderat & muslim nan amat sangat demokratis.

Terbukti dgn gebrakannya, melepas seluruh sekat belenggu kecurigaan antar sesama bangsa Indonesia, dimulai dari divestasi tapol napol Komunisme, pemulihan hak hak minoritas, termasuk juga serta mengakui etnis China yang merupakan bidang dari Republik Indonesia. Faktor ini menjadikan Gusdur sbg tokoh Islam satu satunya di global nan sebanding bersama tokoh pembesar agama lain di millenium ini. Gusdur juga jadi paras dari Muslim Subtantif. Merupakan mereka nan tidak mempermasalahkan formalisme dalam beragama.

Baginya, ungkapan formal dalam salam serta mampu di lokalisasi, berdasarkan situasi Maqoshid wal Makan, nan bermakan subtansi area. Aspek ini pernah memicu kontroversi terutama kontradiksi dari mereka nan bahagia bersama formalitas Agama. Di kecam tetapi dikasihi, merupakan pertanda seseorang tokoh hebat, tokoh ummat, & pejuang Islam nan mengabarkan kepada dunia, bahwa Islam yaitu agama damai.


4. Ahmad Surkati

Dalam Muktamar Islam I di Cirebon pada 1922, terjadi perdebatan antara Ahmad Surkati dari Al-Irsyad dan Semaun dari Sarekat Islam Merah. Temanya mentereng: “Dengan apa Indonesia ini bisa merdeka. Dengan Islamismekah atau Komunisme?” Perdebatan berlangsung alot. Masing-masing kukuh pada pendapatnya. Toh, ini tak mengurangi penghargaan di antara mereka. “Saya suka sekali orang ini, karena keyakinannya yang kokoh dan jujur bahwa hanya dengan komunismelah tanah airnya dapat dimerdekakan,” ujar Surkari.

Ahmad Surkati dilahirkan di pulau Arqu, daerah Dunggulah, Sudan, pada 1875. Sempat mengenyam pendidikan di Al-Azhar (Mesir) dan Mekah, Surkati kemudian datang ke Jawa pada Maret 1911. Ini bermula dari permintaan Jami’at Khair, organisasi yang didirikan warga keturunan Arab di Jakarta, untuk mengajar. Karena ketidakcocokkan, dia keluar serta mendirikan madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyah di Jakarta pada 6 September 1914. Tanggal pendirian madrasah itu kemudian menjadi tanggal berdirinya Perhimpunan Al-Irsyad. Tujuan organisasi ini, selain memurnikan Islam, juga bergerak dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan.

Sejarawan Belanda G.F. Pijper dalam Beberapa Studi tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950 memandang hanya Al-Irsyad yang benar-benar gerakan pembaharuan yang punya kesamaan dengan gerakan reformis di Mesir sebagaimana dilakukan Muhammad Abduh dan Rashid Ridha. Dengan demikian, Surkati juga seorang pembaharu Islam di Indonesia. Sukarno bahkan menyebut Surkati ikut mempercepat lahirnya kemerdekaan Indonesia.

Ahmad Surkati wafat pada 6 September 1943. Sejak itu, perkembangan Al-Irsyad tersendat, sekalipun tetap eksis hingga kini.


5. Prof. Dr. Nurcholish Madjid

Nama-nama tokoh Islam dari sisi kecendikiawanan. Yakni Nurcholish Madjid, tokoh Islam nan membawakan gagasan Islam rasional, Islam berdasarkan prinsip pemikiran nonetif. Bisa Jadi inilah version pembacaan sekulerisasi Islam version Indonesia. Rencana Islam sekulernya pasti saja mendapat tantangan hebat dari rata rata ummat Islam nan tetap berada disimpang jalan transformasi. Apa nan dilakukan oleh Nurcholish Madjid, terhadap hasilnya coba menuturkan keadaan muslim sendiri di tengah negeri, sbg WNI, nan mesti lebih merah putih, dibanding lebih hijau. Slogannya Islam Yes Partai Islam No, menuturkan faktor itu.

Pemikirannya nan kepada hasilnya condong terhadap Liberalisme, digambarkan sbg terlampaui jauh atau keliwat lari ke depan dari pakem situasi keilmuan Indonesia. Sbg tokoh nan mewakili Cendikiawan Islam, gebrakan Nurcholish Madjid tidak main-main bermain, karena berhasil merangkul mereka nan abangan, utamanya para intelektual, untuk tekun menuntut ilmu Agama Islam. Buah karyanya, peninggalannya, yaitu Kampus Paramadina. Salah satu universitas nan giat jalankan kajian pada KeIslaman dari segi pandang mutakhir.


6.  KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA, atau dikenal dengan Din Syamsuddin (lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus 1958; umur 58 tahun), adalah seorang tokoh Muhammadiyah. Menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, jabatannya ini lalu digantikan oleh Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. Istrinya bernama Fira Beranata, dan memiliki 3 orang anak. Ia diamanati untuk menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat menggantikan Dr (HC). KH. Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada Jumat 24 Januari 2014.


7. Hamka, Ulama internasional, Ketua MUI, sastrawan

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah, pemilik nama pena Hamka  adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia melewatkan waktunya sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah sampai akhir hayatnya. Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru besar. Namanya disematkan untuk Universitas Hamka milik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia. Dibayangi nama besar ayahnya Abdul Karim Amrullah, Hamka sering melakukan perjalanan jauh sendirian. Ia meninggalkan pendidikannya di Thawalib, menempuh perjalanan ke Jawa dalam usia 16 tahun. Setelah setahun melewatkan perantauannya, Hamka kembali ke Padang Panjang membesarkan Muhammadiyah. Pengalamannya ditolak sebagai guru di sekolah milik Muhammadiyah karena tak memiliki diploma dan kritik atas kemampuannya berbahasa Arab melecut keinginan Hamka pergi ke Mekkah. Dengan bahasa Arab yang dipelajarinya, Hamka mendalami sejarah Islam dan sastra secara otodidak. Kembali ke Tanah Air, Hamka merintis karier sebagai wartawan sambil bekerja sebagai guru agama sementara waktu di Medan. Dalam pertemuan memenuhi kerinduan ayahnya, Hamka mengukuhkan tekadnya untuk meneruskan cita-cita ayahnya dan dirinya sebagai ulama dan sastrawan. Kembali ke Medan pada 1936 setelah pernikahannya, ia menerbitkan majalah Pedoman Masyarakat. Lewat karyanya Di Bawah Lindungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, nama Hamka melambung sebagai sastrawan. Selama revolusi fisik, Hamka bergerilya bersama Barisan Pengawal Nagari dan Kota (BPNK) menyusuri hutan pengunungan di Sumatera Barat untuk menggalang persatuan menentang kembalinya Belanda. Pada 1950, Hamka membawa keluarga kecilnya ke Jakarta. Meski mendapat pekerjaan di Departemen Agama, Hamka mengundurkan diri karena terjun di jalur politik. Dalam pemilihan umum 1955, Hamka dicalonkan Masyumi sebagai wakil Muhammadiyah dan terpilih duduk di Konstituante. Ia terlibat dalam perumusan kembali dasar negara. Sikap politik Maysumi menentang komunisme dan gagasan Demokrasi Terpimpin memengaruhi hubungannya dengan Sukarno. Usai Masyumi dibubarkan sesuai Dekret Presiden 5 Juli 1959, Hamka menerbitkan malalah Panji Masyarakat yang berumur pendek, dibredel oleh Sukarno setelah menurunkan tulisan Hatta—yang telah mengundurkan diri sebagai wakil presiden—berjudul “Demokrasi Kita”. Seiring meluasnya pengaruh komunis, Hamka dan karya-karyanya diserang oleh organisasi kebudayaan Lekra. Tuduhan melakukan gerakan subversif membuat Hamka diciduk dari rumahnya ke tahanan Sukabumi pada 1964. Ia merampungkan Tafsir Al-Azhar dalam keadaan sakit sebagai tahanan. Seiring peralihan kekuasaan ke Suharto, Hamka dibebaskan pada Januari 1966. Ia mendapat ruang pemerintah, mengisi jadwal tetap ceramah di RRI dan TVRI. Ia mencurahkan waktunya membangun kegiatan dakwah di Masjid Al-Azhar. Ketika pemerintah menjajaki pembentukan MUI pada 1975, peserta musyawarah memilih dirinya secara aklamasi sebagai ketua. Namun, Hamka memilih meletakkan jabatannya pada 19 Mei 1981, menanggapi tekanan Menteri Agama untuk menarik fatwa haram MUI atas perayaan Natal bersama bagi umat Muslim. Ia meninggal pada 24 Juli 1981 dan jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.


8. Dr. Meter. Natsir

Pak Natsir, begitulah dia disapa, di antara nama-nama tokoh Islam dalam sektor politik. Adalah tokoh Islam politik terkemuka terhadap dikala kemerdekaan. Dirinya sempat menjabat sbg menteri keungan Republik Indonesia, & bahkan Pertama Menteri Republik Indonesia. Pandangan politikna mewakili pandangan politik Pan Islamisme nan terhadap waktu itu tengah mendunia. Ia yakni putra daerah nan berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Sejak mungil, dirinya teramat dekat bersama lingkungan keagamaan. Dia sekolah di sekolah agama Islam nan dipimpin oleh para pengikut Haji Rasul. Dia menyelesaikan pendidikannya di AMS Bandung kepada 1930.

Setelah Itu, dirinya berguru pada Ahmad Hassan, nan yaitu tokoh organisasi Islam Persis. Meter. Natsir tidak sedikit berteman bersama para aktivis konvoi nasional seperti Sutan Syahrir. Interaksi ini membawanya kepada pemikiran fundamental tentang hakikat berislam & bernegara. Ia meyakini bahwa agama & negeri tidak mampu dipisahkan dalam menegakkan agama Allah.


9. DR. KH. Ma'ruf Amin

DR. KH. Ma'ruf Amin adalah seorang ulama besar, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Rais 'Aam PBNU. Selain sebagai Ulama besar, ia sekaligus politisi di Indonesia yang sangat berpengaruh. Beliau mengemban jabatan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 2007 hingga 2010.

Dr. KH. Ma`ruf Amin lahir pada 11 Maret 1943 di Desa Kresek, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. Ayahnya bernama KH. Mohamad Amin, ulama besar di wilayah Barat Tangerang yang muridnya tersebar dipenjuru Banten.

Pendidikan di masa kecilnya, Ma`ruf jalani di Desa Kresek, Tangerang. Pagi Sekolah di SD, sorenya mengaji ke Madrasah Ibtidaiah (MI). Semasa pendidikan dasar, Ma`ruf juga sempat mondok selama enam bulan di Pesantren Citangkil, Silegon, Banten. Pesantren yang didirikan oleh KH. Syam`un Alwiah (1894-1949) menjadi Pesantren generasi pertama yang alumnusnya banyak melanjutkan pendidikan ke Al-Azhar, Mesir. Salah-satunya adalah Prof. Dr. KH. Wahab Afif mantan Ketua MUI Banten 2001-2011 sekaligus mantan Dekan Fakultas Syariah IAIN Banten 1979-1985.

Saat berusia 12 tahun (1955), selepas pendidikan dasar dari Pesantren Citangkil, Ma`ruf merantau ke Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Kecenderungan anak muda di kampung Ma`ruf memang melanjutkan belajar ke Pesantren di Jawa Timur. Sebagian besar ke Tebu Ireng, sebagiannya lagi ke Pondok Modern Daarussalam, Gontor.

Kiyai amin (sang ayah) melarang putranya nyantri ke Gontor, kiyai amin lebih cocok dengan pesantren salafiah semacam Tebu Ireng. Alasan utamanya adalah bahwa KH. Hasim As`ari (salah satu pendidri NU) adalah murid Syiekh Nawawi Al-Bantani, ulama terkemuka asal Banten, yang menghabiskan banyak waktu mengajar di Makkah.

KH. Ma`ruf Amin masih memiliki kaitan kekerabatan dengan Syeikh Nawawi Al-Bantani. Bukan keturunan langsung, saudara Syeikh Nawawi punya keturunan yang bersilsilah sampai kepada KH. Ma`ruf Amin. Kelak pada tahun 2001, KH. Ma`ruf Amin mendirikan Pesantren untuk melanjutkan perjuangan Syeikh Nawawi Al-Bantani. Namanya Pesantren An-Nawawi, berlokasi di Desa Tanara, Tirtayasa, Serang, Banten.

Di Tebu Ireng, Ma`ruf kecil memulai pendidikan dari jenjang dasar, Madrasah Ibtidaiyah, pada kelas akhir, salah satu kesan pertama saat mondok adalah ketika Ma`ruf yang bertubuh kecil harus memanggul Kitab Iqna` yang tebal.

Ma`ruf kecil mulai nyantri di Jombang tepat pada tahun politik, menjelang Pemilu pertama, 29 September 1955. Meski jombang menjadi sentra para tokoh politik pendiri NU, Maruf merasa tidak mendapat indoktrinasi poilitik tertentu. Saat itu, Tebu Ireng dibawah pengasuh KH. Abdul Kholiq Hasyim (1916-1965), putra keenam KH. Hasyim As`ari. Kiyai Kholik melarang aktivitas politik di Pesantren. Pondok hanya untuk ibadah dan mengaji.

Sepulang Dari Tebu Ireng, Ma`ruf Amin pernah masuk SMA Muhamadiyyah di Jakarta. Ia ingin belajar pengetahuan umum. Tapi akhirnya tidak diselesaikan. Ia kemudian mondok lagi ke beberapa pesantren di Banten. Dalam waktu singkat-singkat. Antara lain, Pesantren Caringin, Labuan, Pesantren Petir, Serang, dan Pesantren Pelamunan, Serang.

10. Tuanku Imam Bonjol

Lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat 1772 – wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864, adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda, peperangan itu dikenal dengan nama Perang Padri di tahun 1803-1837. Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.

Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Tuanku Imam Bonjol memperoleh beberapa gelar, antara lain yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam. Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan yang menunjuknya sebagai Imam (pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol. Ia sendiri akhirnya lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol.


11. Abdullah Gymnastiar Yan Gymnastiar atau lebih dikenal sebagai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym adalah seorang pendakwah, penyanyi, penulis buku, pengusaha dan pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid di Jalan Gegerkalong Girang, Bandung. Aa Gym menjadi populer karena mengenalkan cara berdakwah yang unik dengan gaya teatrikal dengan pesan-pesan dakwah Islami yang praktis dan umum diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan dakwahnya berkisar pada pengendalian diri, hati nurani, toleransi dan keteguhan iman.

Aa Gym digemari oleh ibu-ibu rumah tangga karena ia membangun citra sebagai sosok pemuka agama yang berbeda dengan ulama lainnya. Ketika para ulama konvensional berdakwah tentang keutamaan salat, puasa, dan kemegahan surga, Aa Gym memilih untuk bercerita tentang pentingnya hati yang tulus, keluarga yang sakinah dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang ringan dan menyenangkan. Topik pembahasannya seputar keluarga dan pemirsanya terkonsentrasi pada ibu-ibu rumah tangga, citranya pun didaulat menjadi ustadz keluarga bahagia.


Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia



1. Latar Belakang

 Kekalahan jepang tanpa syarat kepada sekutu mengakibatkan Jepang kehilangan semua jajahannya termasuk Indonesia. Jepang harus menyerahkan kepada sekutu. Tugas pengembalian kekuasaan dari jepang dilakukan oleh komando Asia Tenggara pasukan ini dipimpin laksamana Lord Louis Mountbatten.

Untuk melaksanakan tugas itu Mountbatten membentuk komando khusus yg diberi nama Allied Force Netherland East Indies (AFNEI). AFNEI dipimpin Letnan jendral Sir Philip Cristison.

Tanggal 16 September 1945, W.R. Petterson dengan menumpang kapal Cumberland  yang mendarat di Tanjung Periok. Pasukan –pasukan AFNEI ( Allied Forces Netherlands East Indies ) hanya bertugas di Sumatera dan Jawa. Adapun pendudukan daerah Indonesia selebihnya diserahkan kepada angkatan perang Australia.

Ikut bersama rombongan itu, antara lain tokoh tentara NICA Vander Plas. Kemudian  tanggal 29 September 1945 datang lagi tentara Sekutu yang tergabung dalam AFNEI sdi bawah pimpinan Christison. Tentara Sekutu  ( AFNEI ) di Indonesia memiliki tugas, antara lain:
a. Menerima  penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang.
b. Membebaskan tentara Sekutu yang ditahan oleh Jepang.
c. Melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang untuk di pulangkan   kembali ke negerinya.
d. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah sipil.

PERJUANGAN BERSENJATA.


a. Insiden bendera di Surabaya

Pada tanggal 19 september 1945 di Surabaya terjadi insiden bendera. Insiden ini berpangkal pada tindakan beberapa orang belanda yg Mengibarkan bendera merah putih biru di atas hotel Yamato di jalan Tanjung. Tindakan tersebut menimbulkan kemarahan rakyat. Mereka menyerbu hotel dan menurunkan bendera tersebut. Bagian yg berwarna biru di robek. Mereka mengibarkan kembali sebagai bendera merah putih.

b. Pertemuan 5 hari di semarang


Pertempuran 5 Hari di Semarang adalah serangkaian pertempuran rakyat Indonesia dalam mempertahankan status kemerdekaan NKRI. Pertempuran ini terjadi antara warga Semarang melawan tentara Jepang yang meletus pada 15 Oktober 1945 dan berakhir pada 20 Oktober 1945. Karena lamanya pertempuran selama lima hari maka pertempuran ini diberi nama "Pertempuran Lima Hari di Semarang"

Tokoh-tokoh yang terlibat langsung dalam Pertempuran 5 Hari di Semarang antara lain:

1. Mr. Wongsonegoro selaku Gubernur Jawa Tengah waktu itu (dia sempat ditahan tentara Jepang)
2. Dr. Karyadi selaku Kepala Laboratorium Dinas Pusat Purusara
3. Dr. Sukaryo dan Sudanco Mirza Tokoh indonesia (ditangkap tentara Jepang bersama dengan Mr. Wongsonegoro)
4. Mayor Kido pimpinan Kido Butai yang memiliki sebuah markas di Jalan Jatingaleh
drg. Sunarti. Sesosok wanita gigih (isteri Dr. Karyadi)
5. Jendral Nakamura, Sosok Jendral dari Jepang yang berhasil ditangkap oleh TKR di Magelang.

Pada tanggal 15 Oktober 2045 sekitar pukul 03.00 WIB, Mayor Kido memerintahkan 1.000 tentara Jepang untuk melakukan penyerangan ke Pusat Kota Semarang. Sementara itu berita Gugurnya Dr. Kariadi yang beredar dengan cepat sehingga menyulut amarah seluruh warga Semarang, hari berikutnya peperangan pun semakin meluas ke penjuru kota.

Pada tanggal 17 Oktober 1945, tentara Jepang mengumumkan Genjatan Senjata, namun diam-diam mereka melakukan serangan ke berbagai kampung.

Pada tanggal 19 Oktober 1945, pertempuran sengit terus terjadi di seluruh penjuru kota Semarang. Pertempuran ini sendiri berlangsung Hingga 5 hari yang memakan korban 2.000 jiwa warga Semarang dan 850 tentara Jepang.

Untuk memperingati Semangat Perjuangan Para Pemuda dan Pejuang kota Semaang maka dibangunlah sebuah Monumen bernama "Tugu Muda". Monumen tugu ini dibangun pada tanggal 10 November 1950 dan diresmikan oleh Presiden RI Ir. Sukarno pada tanggal 20 Mei 1953.

c. Pertempuran Surabaya (10 november 1945)

Pertempuran di Surabaya melawan sekutu tidak lepas kaitannya dengan peristiwa yangmendahuluinya, yaitu usaha perebutan kekuasaan dan senjata dari tangan Jepang yang dimulai sejak tanggal 2 september 1945. Perebutan kekuasaan dan senjata yand dilakukan oleh para pemuda berubah mejadi situasi revolusi yang konfrontatif antara pihak Indonesia dengan Sekutu.

Latar belakang pertempuran Surabaya, antara lain :
1) keinginan Sekutu untuk merebut senjata milik Jepang yang sudah dikuasai oleh para pemuda Indonesia.
2) Inggris yang mengingkari janjinya dengan pemerintah Indonesia, dan berhasil membebaskan seorang kolonel Belanda dari penjara dengan melakukan penyerangan.
3) terbunuhnya Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby pada pertempuran 28, 29 , dan 30 oktober 1945.
4) ultimatum Inggris yang mengeluarkan instruksi agar pemimpin bangsa Indonesia dan semua pihak di kota Surabaya menyerah kepada Inggris.

d. Pertempuran di Ambarawa

Dalam melaksanakan tugasnya di Indonesia. Sekutu ternyata telah ingkar janji dan menyalahi tugasnya.tentara Sekutu bersama tentara NICA telah melakukan teror dan menindas penduduk, seperti yang terjadi di Magelang. Oleh karena itu, timbullah perlawanan dari TKR dan para pejuang kita untuk mengusir tentara sekutu dan NICA. Karena mendapat serangan yang bertubi-tubi dari para pejuang RI, tentara Sekutu dan NICA bergerak mundur menuju arah Ambarawa. Dalam  gerak mundur ini, tentara ekutu terus melakukan perusakan dan penindasan terhadap penduduk. Para pejuang kita yang dipimpin oleh Imam Adrongi dan Letkol M. Sarbini telah melaukan pengejaran gerak mundur pasukan Sekutu.

Sesampai di Ambarawa pada tanggal 21 November 1945, pasukan Sekutu bertemu dengan pasukan Sekutu yang lain dan juga tentara NICA. Mereka kemudian  memusatkan kekuatannya di Ambarawa. Pada tanggal 23 November 1945, terjadilah pertempuran yang sengit antara tentara  Sekutu yang didukung NICA dengan para pejuang  kita. Beberapa tokoh yang ikut memimpin pasukan Indonesia selain Imam Adrongi dan Letkol M.Sarbini adalah Letkol Isdiman dan Mayor Suharto. Pada  tanggal 26 November 1945, Sekutu melancarkan serangan udara bertubi-tubi.

Dalam serangan ini, Letkol Isdiman yang baru saja diserahi pimpinan tempur gugur  tertembak oleh pasukan  musuh.tampillah Kolonel Sudirman Panglima Devisi  Banyumas untuk memimpin serangan ke Ambarawa, menggangtikan Letkol Isdiman. Sudirman merencanakan untuk menggunakan taktik  supit urang, untuk menyerang  Sekutu. Pada tanggal 12 Desember 1945 sekitar pukul 04.30, serangan Kolonel Sudirman  dilancarkan.

Kota Ambarawa  dikepung sehingga Sekutu terdeasak dan bertahan  di Benteng  Willem. Oleh karena  terus terdesak, pada tanggal 15 Desember 1945. Sekutu meninggalkan Ambarawa menuju Semarang. Perginya  Sekutu dari Ambarawa  menandai telah berkahirnya  Pertempuran  Ambarawa. Untuk mengenang peristiwa itu di  Ambarawa didirikan  Monumen  Palagan Ambarawa, dan pada tanggal 15 Desember dijadikan sebagi  Hari Infanteri.

e. Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 9 Oktober 1945, pasukan Inggris atas nama Sekutu telah mendarat di Sumatera Utara. Pasukan Sekutu ini dipimpin oleh T.E.D. Kelly. Pasukan Sekutu ini juga diikuti oleh tentara NICA. Pada awalnya kedatangan mereka  disambut oleh tokoh dan masyarakat di Sumatera Utara. Akan tetapi, tindakan tentara Sekutu menyakitkan rakyat. Sekutu membebaskan para tahanan Belanda dan dibentuk Medan Batalyon KNIL.

Pada tanggal 13 Oktober 1945, terjadi peristiwa di hotel yang ada di Jalan Bali. Medan. Seorang oknum penghuni hotel menginjak-injak  lencana merah putih. Akibatnya, hotel itu disderang oleh para pemuda kita sehingga timbul banyak korban. Peristiwa ini menjadi awal terjadinya Pertempuran Medan Area.

Untuk menghadapi segala kemungkinan, TKR dan brbagai badan perjuangan telah membentuk kesatuan perjuangan  Kesatuan  perjuangan itu adalah Barisan Pemuda Indonesia di bawah pimpinan Achmad Taheer. Ternayata bentrokkan terus meluas dan terjadi di berbagai daerah. Perkembangan  ini oleh Sekutu dipandang sudah sangat membahayakan .Oleh karena  itu, pada tanggal 18 Oktober 1945. Sekutu  mengeluarkan ultimatum agar rakyat menyerahkan semua senjata kepada  Sekutu. Sudah tentu rakyat begitu saja memenuhi tuntutan Sekutu.

Tentara Sekutu melancarkan aksi militer secara besar-besaran,serangan diawali pada tanggal 10 Desember 1945, rakyat pun melukukan perlawanan sekuat tenaga. Sekutu berusaha mendesak para pejuang kita, bahkan, Sekutu sejak tanggal 1 Desember 1945 memasang batas-batas penudukannya. Batas itu berupa papan yang diberi tulisan Fixed Boundaries Medan Area  ( batas resmi wilayah  Medan ) disudut-sudut kota. Sekutu  dan tentara  NICA mengusir dan menindas orang-orang  Republik yang masih berada di Kota Medan. Bahkan, di bulan  April 1946, Sekutu dan NICA  berhasil mendesak beberapa  pimpinan Republik  keluar kota . Gubernur, wali kota , dan Markas TRI pindah ke Pematangsiantar. Namun para penjuang kita pantang mundur. Perlawaman dengan berbagai bentuk terus dilakukan. Pada tanggal 10 Agustus 1945, diTebing  Tinggi  telah terbentuk Komando Resimen Laskar  Rakyat Medan  Area. Kesatuan.

f. Agresi Militer Belanda I

Pada tanggal 27 mei 1947, Belanda mengirimkan Nota Ultimatum, yang harus dijawab dalam 14 hari yang menuntut agar segera dibentuk pemerintahan sementara bersama dan pembentukan pasukan bersama. Namun ultimatum ini dijawab dengan penolakan oleh Bangsa Indonesia. Sehingga, pada tanggal 21 juli 1947 Belanda melakukan serbuan pertama ke berbagai wilayah RI. Serangan ini dikenal sebagai Agresi Militer I Belanda. Dalam waktu singkat Belanda berhasil menguasai kota-kota, sasaran utama Belanda ialah menguasai daerah-daerah penghasil devisa. Akibatnya wilayah yang dikuasai RI semakin sempit dan pada umumnya adalah daerah minus.

g. Agresi Militer Belanda II

Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan aksi polisionil ke II. Belanda menduduki kota Yogyakarta, yang diawali dengan penerjunan pasukan payung di Lapangan Udara Maguwo, serta mengepung dan menghancurkan konsentrasikonsentrasi TNI.

Dalam agresi kedua, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta dan menangkap para pemimpin politik serta militer.

Meskipun para pemimpin politik ditangkap, pemerintahan Republik Indonesia tidak berhenti. Sebelum ditangkap Presiden Soekarno memberikan mandat melalui radiogram kepada Menteri Kemakmuran Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Melalui PDRI, pemerintahan tetap terus berjalan. PDRI mampu memberi instruksi kepada delegasi Indonesia di forum PBB untuk menerima penghentian tembak-menembak dan bersedia berunding dengan Belanda.

Hal ini dilakukan dalam rangka menarik simpati dunia internasional. Selain itu untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pemerintahan RI masih terus berjalan meskipun para pemimpin politik ditawan oleh Belanda.

Meskipun para pemimpin RI ditangkap, Belanda tidak menangkap Sri Sultan Hamengku Buwono I karena Belanda khawatir apabila Sri Sultan Hamengku Buwono I ditangkap akan membangkitkan perlawanan rakyat Yogyakarta.

h. Perjanjian Roem-Royen

Terjadinya Agresi Militer Belanda menimbulkan reaksi yang cukup keras dari Amerika Serikat dan Inggris, bahkan PBB. Hal ini tidak lepas dari kemampuan pada diplomat Indonesia dalam memperjuangkan dan menjelaskan realita di PBB. Salah satunya adalah L.N. Palar.

Sebagai reaksi dari Agresi Militer Belanda, PBB memperluas kewenangan KTN. Komisi Tiga Negara diubah menjadi UNCI. UNCI kependekan dari United Nations Commission for Indonesia.

UNCI dipimpin oleh Merle Cochran (Amerika Serikat) dibantu Critchley (Australia) dan Harremans (Belgia). Hasil kerja UNCI di antaranya mengadakan Perjanjian Roem-Royen antara Indonesia Belanda.  Perjanjian Roem-Royen diadakan tanggal 14 April 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.

Sebagai wakil dari PBB adalah Merle Cochran (Amerika Serikat), delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh an Royen. Dalam perundingan Roem-Royen, masing-masing pihak mengajukan statement.

Statement Indonesia dan Belanda dalam Perundingan Roem-Royen.
Delegasi Indonesia menyatakan kesediaan pemerintah Republik Indonesia untuk:
menghentikan perang gerilya,
bekerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan, dan
ikut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag untuk mempercepat pengakuan kedaulatan kepada Negara Indonesia Serikat dengan tanpa syarat.

Pernyataan dari delegasi Belanda, yaitu:
menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta,
menjamin penghentian gerakan militer dan pembebasan semua tahanan politik,
tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai oleh RI sebelum 19 Desember 1948
menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari RIS, dan
berusaha agar KMB segera diadakan sesudah RI kembali ke Yogyakarta.

Dari dua usulan tersebut akhirnya diperoleh kesepakatan yang ditandatangani tanggal 7 Mei 1949. Kesepakatan antara lain:
Pemerintah RI dan Belanda sepakat untuk menghentikan tembak-menembak dan bekerja sama untuk menciptakan keamanan.
Pemerintah Belanda akan segera mengembalikan pemerintah Indonesia ke Yogyakarta, dan
kedua belah pihak sepakat untuk menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.


i. Konferensi Meja Bundar dan Pengakuan Kedaulatan

Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antar pemerintah RI dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 agustus hingga 2 november 1949, yang menghasilkan kesepakatan bahwa Belanda mengakui kedaulatan RIS. Sesuai dengan hasil KMB, pada tanggal 27 desember 1949 berlangsung upacara pengakuan kedaulatan oleh pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS.


j. Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam penyelesaian konflik Indonesia-Belanda
PBB turut membantu dan berusaha menyelesaikan pertikaian bersenjata anatar Indonesia-Belanda selama masa revolusi fisik (1945-1950). Pada tanggal 24 januari 1949 Dewan Keamanan PBB bersidang dan dalam sidang tersebut Amerika mengeluarkan resolusi yang disetujui oleh semui negara anggota, yaitu :
1) Membebaskan Presiden dan Wakil Presidan serta pemimpin RI yang ditangkap pada 19 desenber 1948
2) Memerintahkan KTN agar memberikan laporan lengkap mengenai situasi di Indonesia sejak 19 desember 1948.

Dengan pengakuan kedaulatan tanggal 27 desember 1949, maka berakhirlah masa revolusi bersenjata di Indonesia dan secar de jure pihak Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia dalam bentuk RIS. Namun atas kesepakatan rakyat Indonesia tanggal 17 agustus 1950, RIS dibubarkan dan dibentuk NKRI. Selanjutnya pada tanggal 28 september 1950, Indonesia di terima menjadi anggota PBB yang ke-60. Hal ini berarti bahwa kemerdekaan Indonesia secara resmi telah di akui oleh dunia internaisonal.

Dampak Pendudukan Jepang di Berbagai Bidang Kehidupan Di Indonesia




   Aspek Kehidupan Pendidikan

Pada tanggal 29 April 1942 pemerintah pendudukan Jepang mengeluarkan maklumat yg berisi antara lain

1. Pembukaan kembali sekolah bahasa melayu yg dijadikan sebagai bahasa pengantar di sekolah.

2. Bahasa jepang digunakan sebagai bahasa wajib.

3. Larangan terhadap penggunaan bahasa belanda dan Inggris baik di dalam maupun diluar sekolah.

4. Para pelajar diharuskan menghormati adat istiadat Jepang seperti:

a. Bersemangat alat jepang (Nipon seishin)
b. Dapat menyanyikan lagu kebangsaan Kimigayo
c. Melakukan gerak badan (Taigo) dan latihan kemiliteran.

5. Penutupan perguruan tinggi, walaupun pada tahun 1943 masih ada yg buka seperti perguruan tinggi teknik Bandung, Akedemi Pamong Praja Jakarta, Pendidikan Tinggi Hewan Bogor.

6. Sisi positif yg di rasakan antara lain di gunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah yg kemudian melahirkan kader kader generasi intelektual yg berjiwa nasionalis.


Bidang Ekonomi

- Sama dengan negara imperialis yang lain Jepang datang dengan masalah ekonomi yaitu untuk mencari daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.

- Aktivitas ekonomi zaman Jepang sepenuhnya di pegang oleh Jepang.

- Terjadinya krisis ekonomi dan inflasi yang sangat merugikan masyarakat.

- Kegiatan ekonomi dilakukan hanya untuk kepentingan perang

- Seluruh sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk kegiatan perang Jepang.

- Jepang menerapkan sistem ekonomi yang sangat ketat dan terdapat sanksi bagi yang melanggarnya.

- Pemerintah Jepang mengeksploitasi seluruh sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk kegiatan perang.

- Mengambil barang-barang dari masyarakat seperti pakaian, makanan dan pembekalan lainnya tanpa adanya ganti rugi.

- Menerapkan sistem autarki yakni memenuhi segala kebutuhan daerah sendiri untuk menunjang perang.


Bidang Sosial

Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi.
Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia.
Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau Rukun Tetangga (RT).

Bidang Birokrasi

- Jepang memberikan pelatihan militer-semimiliter kepada pemuda Indonesia dan mempersenjatai pemuda demi keperluan perang Jepang. Seperti mengikutsertakan pemuda ke organisasi keibodan, heiho, suisintai dan sebagainya.

- Kekuasaan Jepang di Indonesia di pegang oleh kalangan militer yaitu Angkatan Darat (Rikugun) dan Angkatan Laut (Kaigun)

- Sistem pemerintahan diatur berdasar aturan militer.

-Orang-orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih penting dari sebelumnya yang hanya dipegang oleh orang Belanda, dengan masih dalam pengawasan Jepang.

Bidang Budaya

- Jepang telah memberikan kebebasan kepada bangsa Indonesia untuk meng-gunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, bahasa komunikasi, bahasa penulisan dan sebagainya. Sebaliknya, bahasa Belanda tidak boleh digunakan. Papan nama dalam toko, rumah makan, atau perusahaan yang berbahasa Belanda diganti dengan bahasa Indonesia atau bahasa Jepang. Surat kabar dan film yang berbahasa Belanda dilarang beredar. Bahasa Indonesia juga dijadikan sebagai pelajaran utama, sedangkan bahasa Jepang dijadikan sebagai bahasa wajib. Dengan semakin meluasnya penggunaan bahasa Indonesia, komunikasi antarsuku di Indonesia semakin intensif yang pada akhirnya semakin merekatkan keinginan untuk merdeka. Pada 1 April 1943 dibangun pusat kebudayaan di Jakarta, yang bernama “Keimin Bunka Shidoso”.

- Pada tanggal 20 Oktober 1943 atas desakan dari beberapa tokoh Indonesia didirikanlah Komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia. Tugas Komisi adalah menentukan terminologi, yaitu istilah-istilah modern dan menyusun suatu tata bahasa normatif dan menentukan kata-kata yang umum bagi bahasa Indonesia. Berdirinya Komisi Penyempurnaan Bahasa Indonesia itu pada akhirnya berhasil mengkodifikasi 7.000 istilah bahasa Indonesia saat itu

- Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas budayawan Indonesia.

- Jepang membentuk Persatuan Aktris Film Indonesia (Persafi). Persafi mendorong artis-artis profesional dan amatir Indonesia bereksperimen dengan mementaskan lakon-lakon terjemahan bahasa asing ke bahasa Indonesia. Sandiwara, sebagai salah satu bentuk seni peran, juga berkembang di bawah pendudukan Jepang karena sebelum Perang Pasifik, pertunjukan sandiwara hampir tidak dikenal di Indonesia.

- Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA

- Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nippon sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.

- Jepang mempunyai kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit sebagai keturunan Dewa Matahari.

- Pengaruh Jepang dalam kebudayaan terlihat dalam lagu, film, dan drama sebagai alat propaganda mereka.

Bidang Militer

- Dibentuknya Organisasi Semi Militer, meliputi : Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Jibakutai

- Dibentuknya Organisasi Militer terdiri dari Heiho dan PETA.

- Dari dibentuknya Organisasi tersebut membuat pemuda-pemuda mengenal dan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan militer dan selanjutnya digunakan saat waktunya tiba. Baik untuk merebut kemerdekaan atau pun mempertahankan pertahanan.

Kerja Sama Ekonomi Antarnegara dan Faktor Penyebabnya




Kerjasama ekonomi antarnegara adalah kerjasama antara dua negara atau lebih dalam bidang ekonomi. Dalam melakukan kerjasama ekonomi antarnegara sangat tergantung pada kemampuan masing-masing negara, kemampuan suatu negara dipengaruhi oleh:

1. Perbedaan sumber daya alam.
2. Perbedaan iklim dan kesuburan tanah.
3. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Perbedaan letak geografi.


Tujuan kerjasama ekonomi antarnegara antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan perekonomian antarnegara
2. Meningkatkan taraf hidup
3. Saling mengisi kekurangan dan kebutuhan di bidang ekonomi
4. Mempererat persahabatan antarnegara
5. Memperluas pasar hasil produksi
6. Meningkatkan devisa
7. Menyeimbangkan neraca pembayaran
8. Memperluas lapangan pekerjaan

HAMBATAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

1. Ancaman ketidakstabilan Politik dan Keamanan

2. Praktik Praktik Perdagangan Yang Cenderung Merugikan Negara Lain

3. Perbedaan Ideologi Negara


BENTUK dan BADAN BADAN KERJASAMA EKONOMI

Bentuk Kerjasama Ekonomi Internasional

a. Kerjasama ekonomi bilateral adalah bentuk kerjasama  antara dua negara yg sepakat untuk mencapai tujuan tertentu dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

b. Kerjasama ekonomi regional adalah bentuk kerjasama antarsuatu negara dgn negara lain dalam suatu kawasan.

C. Kerjasama ekonomi multilateral adalah bentuk kerjasama antarsuatu negara dgn beberapa bagian lain di dunia.

BADAN BADAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL

a. AFTA (Asean Free Trade Area) merupakan kawasan bebas di asia Tenggara yg bertujuan membangun kekuatan ekonomi atau perdagangan.

b. ADB (Asian Development Bank) bertujuan memberikan pinjaman dana dan bantuan teknik kepada negara negara di Asia yg sedang membangun.

c. EFTA (Europe Free Trade Association) merupakan asosiasi peradangan bebas diantara negara eropa.

d. NAFTA (Nort American Free Trade Agreement) merupakan perjanjian bersama dalam bidang perdagangan bebas antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

e. APEC (Asia Pasific Ekonomi Cooperation) merupakan bentuk kerjasama ekonomi di Asia Pasifik.

f. Uni Eropa (Europe Union) tujuan menghilangkan berbagai hambatan perdagangan diantara negara negara anggota dan membentuk pasar bersama.


BADAN BADAN KERJASAMA EKONOMI MULTILATERAL

a. World Company Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia adalah awak yang menangani masalah perdagangan antarnegara. Perdagangan antarnegara diatur atas kesepakatan negara-negara awak. WTO berdiri pada tgl 1 Januari 1995 pada Geneva, Swiss.

Sistem Perdagangan bebas telah ada semenjak tahun 1947. Pada tahun 1947 terdapat aturan atas tarif dan perdagangan negara, sering disebut dengan Basic Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Sejak berdirinya WTO, kesepakatan tentang perdagangan antarnegara diatur badan ini.

WTO bertugas menyelesaikan sengketa dagang di antara negara-negara anggota. Badan ini membikin aturan dalam Understading on Rules and Procedures Regulating the Settlement of Differences (DSU). DSU dilengkapi pengadilan banding bagi negara yang tidak setuju terhadap sanksi yang diberikan atas keputusan WTO.

b. Islamic Development Bank (IDB) adalah badan dunia yang memberikan bantuan bagi pembanguan ekonomi dan sosial pada negara-negara Islam atau mayoritas penduduknya Islam. IDB didirikan pada tanggal 23 04 1975.

c. Internatonal Labour Organization (ILO) atau Organisasi Buruh Internasional adalah badan khusus yang berurusan dengan masalah perburuan. ILO berdiri pada tanggal 14 April 1919 yang bertujuan mewujudkan perdamaian dengan terciptanya keadilan sosial, mendorong untuk meningkatkan kesejahteraan buruh, serta menciptakan kestabilan ekonomi dan sosial.

d. Essential Monetary Fund (IMF) adalah lembaga keuangan dunia yang menangani masalah keuangan. Masalah-masalah financial yang menjadi wewenang IMF di antaranya inflasi (kenaikan harga) dan pengangguran yang tinggi, depresiasi (penurunan nilai tukar mata uang) akibat persaingan dangang antarnegara, defisit neraca pembayaran, srta runtuhnya sistem keuangan serta perbankan.

IMF berdiri beralaskan koferensi internasional di Bretton Woods, New Hampshire dalam tanggal 1-22 Jul 1944. Negara-negara pelopor IMF menyepakati penataan kembali perekonomian tempat yang hancur akibat Perang Dunia II. IMF memfasilitasi pinjaman untuk membantu pasal keuangan suatu negara. Manfaat IMF antara lain sebagai berikut.

e. United Nations Educatio Scientific Cultural Organization (UNESCO) adalah badan khusus yang menangani pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya.

f. Untuk mengurusi masala pangan dan pertanian, PBB membntuk badan khusus yang bernama Food Agricultural Organization (FAO). Badan khusus ini didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945. FAO memiliki tujuan antara lain memajukan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas bahan makanan, mengurangi bahaya kelaparan, serta mempromosikan kegiatan pembangunan di perdesaan.

g. OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries)
OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC berupaya menstabilkan harga minyak di pasar internasional dan menjamin kesinambungan pasokan minyak kepada negara-negara konsumen.

h. UNDP ( United Nations Development Program )
UNDP adalah organisasi di bawah PBB yang bertugas memberikan sumbangan untuk membiayai program-program pembangunan terutama bagi negara-negara yang sedang berkembang.

i. UNIDO ( United Nations Industrial Development Organization Organization)
UNIDO merupakan organisasi pembangunan PBB yang bertujuan untuk memajukan perkembangan industri di negara-negara berkembang yaitu dengan memberikan bantuan teknis, program latihan,  dan penelitian.

j. IBRD ( International Bank for Reconstruction and Development )
IBRD disebut juga World Bank atau Bank Dunia. IBRD merupakan organisasi pemberi kredit kepada negara-negara anggota untuk tujuan pembangunan.


DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF KERJASAMA ANTARNEGARA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Dampak Positif

- Mendorong proses pembangunan nasional
- Semakin diakuinya Indonesia dalam kancah pergaulan dunia
- Memperoleh keuntungan dari spesialisasi perdagangan
- Meningkatnya devisa negara
- Meluasnya lapangan kerja
- Memperoleh transfer teknologi modern dan pendampingan teknis

Dampak Negatif

- Terjadinya pasar bebas yang mengancam keberadaan industri dalam negeri
- Potensi ekonomi terkonsentrasi di negara maju yang dapat menyebabkan
- perekonomian negara berkembang menjadi tertinggal
- Perekonomian suatu negara menjadi tidak stabil akibat semakin bebasnya arus investasi swasta
- Adanya keterlibatan pihak asing dalam pengambilan kebijakan ekonomi dalam negeri yang dapat mengurangi kemandirian suatu negara
- Ketergantungan perekonomian dalam negeri terhadap bantuan atau pinjaman dari luar negeri
Tidak adanya hambatan dalam kerjasama ekonomi dapat mendorong masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa

Sejaraah Lengkap Kerajaan Kediri dari Awal Masa Berdirinya hingga Penyebab Runtuhnya Serta Peninggalannya

  Berdirinya Kerajaan Kediri diawali dengan putusan Raja Airlangga selaku pemimpin dari Kerajaan Mataram Kuno yang terakhir. Dia membag...