loading...
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 9 desember 1945. Sebab terjadinya pertempuran ini adalah sekutu melanggar kesepakatan dalam pembebasan tawanan perang (APWI) dan mengirim perbekalan yg di datangkan dari jakarta kr camp camp sekutu tanpa melibatkan TKR, maka terjadilah penghadangan terhadap konvoi sekutu. Penghadangan ini dipimpin oleh Mayor Yahya bahkan didampingi kapten Murad Idrus.
Desa Bojong Kokosan merupakan tempat terjadinya peristiwa Perang Konvoi atau lebih dikenal dengan Pertempuran Bojong Kokosan melawan tentara Inggris dan NICA pada tahun 1945 sampai 1946.
Pertempuran Bojong Kokosan ini merupakan perang konvoi pertama (The First Convoy Battle) dan menjadi cikal bakal dari peristiwa Bandung Lautan Api.
Terjadinya Pertempuran Bojong Kokosan dimulai ketika pasukan tentara Inggris, Gurkha, dan NICA sebanyak satu batalyon berusaha masuk ke Sukabumi.
Kedatangan tentara sekutu ke Sukabumi dilatarbelakangi oleh tiga tujuan utama yaitu, mengambil tawanan Jepang di daerah Sukabumi dan sekitarnya, memberikan bantuan ke Bandung yang pada saat itu sedang terjadi pergolakan antara pihak pemuda dengan tentara sekutu dan menjaga kelancaran hubungan jalan darat antara Bogor-Sukabumi-Cianjur.
Peristiwa di Bojong Kokosan merupakan salah satu faktor penyebab dari peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946.
Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi nasional, daerah jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung merupakan urat nadi kekuatan sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur tersebut.
Pertempuran Bojong Kokosan atau perang konvoi ini terjadi dalam dua periode. Pertama terjadi pada tanggal 9 sampai 12 Desember 1945, kedua terjadi dari tanggal 10 sampai 14 Maret 1946.
Dimana pertempuran ini berawal dari berita yang diterima prajurit TKR Sukabumi di Pos Cigombong tentang kedatangan tentara Inggris, Gurkha, dan NICA yang berusaha memasuki wilayah Sukabumi.
Pimpinan Kompi III saat itu, Kapten Murad dan laskar rakyat Sukabumi segera menghadang dan menduduki tempat pertahanan di pinggir tebing utara dan selatan jalan di Bojongkokosan.
Dalam rangka mengenang pertemepuran bojong kokosan, pemerintah memabangun situs museum dan monumen Bojong Kokosan sebagai tanda pengharagaan kepada para pejuang yang telah bertempur melawan sekutu pada Pertempuran Bojong Kokosan. Pembangunan palagan perjuangan 1945 di Bojong Kokosan ini dilakukan secara swa-kelola oleh pemerintah daerah Jawa Barat.
Museum ini diresmikan pada 13 November 1992 oleh R. Moh. Yogie Suardi Memet, Gubernur Jawa Barat yang menjabat pada tahun 1985 hingga 1993. Koleksi utama museum ini adalah diorama, puing pesawat RAF, senjata laras panjang Lee Enfield, senjata laras pendek VOC, helmet pasukan sekutu dan TKR, serta pedang dan golok pasukan kelaskaran rakyat. Palagan Bojong Kokosan merupakan ikon kebanggaan masyarakat Bojong Kokosan, Sukabumi
loading...
EmoticonEmoticon