Pembunuhan dan Perampokan SADIS oleh Raja Tega kepada seorang penjaga Rental PS dikebun tebu Kandat Kediri Jatim
Ini kisah ku...
Namaku : Achmad Wahyu Sobirin (25th)
Sapaan akrabku Wahyu
Aku tinggal di Dusun Mondo, Desa Mojo
Dari kecil aku memang tak banyak bicara, semua teman mengenalku sebagai pribadi yang pendiam.
Aku terlahir dari keluarga sederhana. Aku mempunyai 3 adik kembar laki-laki, namun Allah lebih menyayanginya, mereka meninggal di usia <3bulan. Kemudian diusia 11th aku harus kehilangan sosok ayah yang selalu menyayangiku. Waktu itu aku belum begitu paham arti kehidupan, tapi aku tau kesedihan ibu yang kehilangan ayahku. Semenjak itu ibu harus berjuang banting tulang membesarkan aku dan kakak tiriku(beda ayah). Melihat perjuangan ibu, aku berjanji dalam hati akan selalu mematuhi perintah ibu dan akan selalu membahagiakan ibu.
Waktu berlalu..
Setelah lulus SMA, sama seperti remaja lain yang masih labil, aku berpindah-pindah dalam bekerja.
Hingga saat itu tiba, sekali lagi aku harus kehilangan cahaya dalam hidupku. Ibuku meninggalkanku tanpa firasat apapun. Ibu yang sangat aku sayangi. Orang tuaku satu satunya meninggal secara mendadak. Aku sangat terpukul. Hidupku gelap. Aku tak mempunyai tujuan. Aku bagaikan layang-layang yang lepas talinya. Aku terombang ambing. Oh ibuu..mengapa engkau pergi secepat ini ? Bahkan aku belum sempat menepati janjiku. Aku belum bisa mengukir senyum di wajahmu.
Setelah kepergian ibu, aku diajak kakak iparku kerja di Kalimantan. Disana aku bekerja di bengkel jok selama -+1tahun. Entah mengapa aku ingin kembali ke kampung halaman. Kemudian aku menghubungi sepupuku Hendra (pemilik rental PS Jimbun), aku menyampaikan keinginanku untuk ikut kerja dengannya. Hingga bulan puasa 2017 aku pulang ke kampung halamanku.
Sesudah lebaran, aku mulai bekerja sebagai penjaga rental PS Jimbun milik sepupuku,Hendra.
Aku tidur di tempat kerjaku. Setiap pagi jam 8 aku pulang ke rumah Hendra untuk sarapan pagi. Jam 12 aku kembali ke rental PS dengan membawa bekal untuk makan siang dan makan malam. Setiap hari selalu begitu.
Namun,setiap hari Senin & Jum'at aku pulang ke Mojo untuk ziarah ke makam orang tuaku.
Aku merasa nyaman bekerja disini, karena kerjanya ringan dan santai. Aku juga sudah memiliki banyak teman. Salah satunya Anas Sang Master PS2 yang sering menjuarai Turnamen dan memiliki banyak teman gamers se Karesidenan Kediri. Dia juga sering bermain PS disini. Rental PS Jimbun tergolong ramai, biasanya aku tutup jam 11-12 malam.
Selasa pagi(23-01-2018)
Seperti biasa aku pergi ke rumah Hendra untuk sarapan, jam 11 aku kembali ke rental. Karena hujan gerimis, pemain PS tak begitu banyak. Jam 8 malam temanku Anas (25th) dan MN datang. Seperti biasa aku ngobrol santai dengan mereka. Mereka pun main PS, disaat mereka bermain PS, saya duduk di sebelahnya sambil bermain HP. Jam 12 malam, mereka berdua pamit untuk pulang, aku pun menutup pintu dan bersiap untuk tidur.
Tidak lama setelah itu, ada yang mengetuk pintu dan memanggil namaku, aku terbangun dan kubuka tirai kaca jendela, kulihat Anas berdiri di depan pintu. Tanpa menaruh curiga, aku membuka pintu, dia meminta ku untuk mengantarkannya pulang.
Aku bergegas mengambil kunci motor dan mengantarnya pulang.
Tidak lupa aku mengunci pintu rental PS.
Di tengah perjalanan, di persawahan kebun tebu tiba-tiba Anas membabi buta, menghajarku tanpa aku tahu kesalahanku, dia menonjok seluruh wajahku hingga lebam, hidung dan mulutku berdarah, tengkuk leher ku dipukul, aku tak diberi kesempatan untuk bertanya apa salahku. Kemudian aku terjatuh dan pingsan... Tak cukup puas, dia menghantam perutku hingga pecah pankreasku.
Anas menyeret tubuhku ke tengah kebun tebu hingga lepas celanaku.
Kemudian dia meninggalkan aku yg tak berdaya. Gelap.. Perih.. Sakiiittt yang teramat sangat..Tetesan darah dari hidungku tak kunjung berhenti..Inginku teriak sekerasnya, namun aku tidak berdaya.
Dia pergi membawa motorku, menuju rental PS Jimbun dan mengambil uang, HP, 2unit PS dan 1kaleng rokok. Setelah itu aku tahu tujuannya. Dia butuh uang. Aku bertanya dalam diriku, sejumlah itukah harga nyawa ku? Harga hidup temannya? Hanya karena nominal uang yang tak seberapa dia sampai hati mencabut hakku untuk hidup?
Lalu Anas kembali menghampiriku rupanya dia membawa bensin. Apakah dia akan membakarku? Ternyata benar, dia menyiram tubuhku dengan bensin itu lalu menyulutkan api ke tubuhku yang masih bernafas...
Panass.... Kurasakan api itu membara di tubuhku, membakar rambut, wajahku, kaos, dada, bahkan kelamin dan duburku pun ikut terbakar.
Ya Allah ada apa dengan Anas? Mengapa tega melakukan kepadaku? Apa salahku kepadanya? Selama ini aku menganggapnya teman. Aku berniat membantunya, mengantarkannya pulang, tapi inikah balasannya?
Hingga aku meregang nyawa, aku masih belum tahu apa salahku...😢😢
Ya Allah.... Aku selalu melaksanakan perintahMu dan menjauhi laranganMu, aku selalu berbuat baik kepada orang lain. Tapi kenapa aku harus meninggal dengan cara yang tragis dan mengenaskan? 😩 dengan cara seperti ini?
Tak pernah kubayangkan bagaimana jika kakakku, keluargaku melihat jasadku. Aku masih ingin hidup dengan mereka.
*tarik nafas
Yaa...mungkin memang ini jalan hidupku. Ini takdir ku. Aku harus menerimanya dengan ikhlas.
Lalu Rabu jam 14.00 jasadku yang terbakar ditemukan oleh seorang pencari rumput. Polisi langsung mengevakuasi jasadku dan menyelidiki kasus ini. Walau sempat mengalami banyak kendala karena tidak ditemukan bukti2 atau jejak pelaku . Akhirnya polisi berhasil mengungkap dan menangkap Anas, serta semua barang yang diambil dariku sudah ditemukan dan dijadikan barang bukti.
Disini.. Aku hanya meminta keadilan. Aku ingin Anas diberi hukuman yang setimpal atas perbuatannya kepadaku. Dan ku harap dia bertobat menyadari kesalahannya.
=============================
Semoga arwah Almarhum mendapat tempat terbaik disisi Allah. Amiinn...
Untuk sesama pengusaha rental PS jangan sampai terlalu dekat dengan user bahkan sampai mengantarkan pulang ditengah malam, lebih baik waspada biar semua tetap aman terkendali.
