loading...
Kerajaan Singasari berawal dari daerah Tumapel, yang dikuasai oleh seorang akuwu (bupati). Letaknya di daerah pegunungan yang subur di daerah Malang dengan pelabuhannya yang bernama Pasuruan. Dari daerah itulah Singasari berkembang menjadi sebuah kerajaan besar di Jawa Timur. Perkembangan yang pesat itu dialami oleh Singasari setelah berhasil mengalahkan Kediri.
Kisah mengenai sejarah kerajaan Singasari diwarnai peperangan, pengkhianatan dan balas dendam. Sejarah mengenai awal mula berdirinya kerajaan ini diuraikan dalam kitab Pararaton. Meskipun berupa dongeng masyarakat Jawa, Pararaton dibuat berdasarkan apa yang telah terjadi dan dipercaya oleh masyarakat zaman itu. Sehingga masih bisa dipercaya sekalipun banyak ahli sejarah yang tidak menyukai referensi dari kitab Pararaton.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.
- Masa Kejayaan Kerajaan Singasari
Kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Kecerdasan Kertangegara adalah beliau mampu melakukan konsolidasi dan bisa menempatkan para pejabat dengan kemampuan yang sesuai pada tugasnya. Ketegasan Raja Kertanegara juga sangat berperan di sini, karena ia tak segan untuk mengganti pejabat yang tidak berkualitas. Dengan cara ini, Singasari menjadi sebuah kerajaan yang tangguh dan memiliki ketahanan di berbagai bidang secara berkesinambungan.
Kerajaan Singasari belum dikenal saat Anusapati menjadi raja. Nama tersebut baru dikenal di tahun 1253 Masehi. Perpindahan nama kerajaan tersebut sebenarnya terjadi secara tidak resmi. Raja Wisnuwardhana yang menyerahkan tahta yuwaraja kepada Raja Kertanegara memperbolehkan Kertanegara memindahkan ibukota kerajaan. Pada awalnya Kerajaan Tumapel yang beribukota di Kutaraja dipindahkan ke Singasari yang sekarang menjadi bagian dari daerah Malang.
Orang lebih senang menyebut kerajaan yang sudah berpindah ibukota tersebut dengan nama Kerajaan Singasari. Hal ini berkaitan juga dengan Raja Kertanegara yang menjadi satu-satunya Raja Singasari yang mendapatkan tampuk kekuasaan tanpa pertumpahan darah dan peperangan. Terlebih lagi di tangan Kertanegara, Singasari berada di titik puncak kekuasaannya.
Kebenaran kekuasaan damai yang didapatkan Kertanegara dibuktikan oleh catatan sejarah di prasasti Kudadu. Ken Arok yang menjadi pendiri Kerajaan Singasari mendirikan wangsa sendiri bernama wangsa rajasa. Wangsa ini menempatkan Kertanegara sebagai raja pamungkas Singasari sekaligus raja pertama yang membuat kerajaan di Jawa Timur terlibat hubungan dengan raja luar negeri. Kekuasaannya berada di sepanjang tahun 1268 hingga 1292.
- Penyebab Runtuhnya Kerajaan Singasari
Pada 1289 utusan Khubilai Khan datang ke Singasari. Utusan tersebut bernama Meng-chi. Maksud kedatangan utusan kerajaan Mongol tersebut tidak lain tidak bukan untuk menawarkan pengakuan Kerajaan Singasari sebagai kerajaan bawahan Kerajaan Mongol. Kertanegara, raja Singasari waaktu itu, merasa tersinggung dan menolak penawaran tersebut. Tidak cuma itu, Kertanegara juga melukai Meng-chi. Penganiayaan terhadap utusan Khubilai Khan dianggap sebagai penghinaan besar bagi Kerajaan Mongol. Oleh sebab itu, Khubilai Khan, Raja Mongol saat itu, memerintahkan untuk mengirim tentara yang kuat untuk menyerang dan menaklukan Jawa pada awal 1292.
Untuk menghalau pasukan Mongol yang akan datang ke Jawa, Kertanegara memerintahkan sebagian besar pasukannya ke tanah Sumatera. Hal itu membuat ibu kota kerajaan Singasari melemah, karena hanya dijaga oleh sebagian kecil pasukan kerajaan. Melihat hal itu, Jayakatwang, Raja dari Tumapel yang merupakan kerajaan bawahan Singasari, bermasuk mengambil kesempatan tersebut untuk memberontak dan merebut kekuasaan dari Kertanegara. Serangan dilancarakan oleh Jayakatwang dari dua arah, yakni dari arah utara merupakan pasukan pancingan dan dari arah selatan merupakan pasukan inti.
Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan berhasil masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan para pembesar istana. Serangan Jayakatwang diluncurkan antara pertengahan Mei dan pertengahan Juni 1292. Dari serangan itu, Jayakatwang berhasil mengalahkan Singasari dan merebut seluru wilayah kekuasaanya. Pada 1292 seluruh kerajaan Singasari didominasi oleh Jayakatwang. Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibukota baru di Kediri.
Runtuhnya kerajaan Singasari menciptakan babak baru, dimana menantu Kertanegara, Raden Wijaya yang merupakan keturunan Ken Arok (pendiri kerajaan Singasari) berhasil lolos dari maut. Raden Wijaya diampuni oleh Jayakatwang dan diberikan sebidang tanah di Hutan Tarik yang kemudian didikran desa bernama Majapahit. Dari desa itulah, nanti akan berkembang menjadi Kerajaan terbesar di Nusantara, yaitu Kerajaan Majapahit.
Baca juga Awal Mula Berdirinya Kerajaan Majapahit
- Peninggalan Kerajaan Singasari
Berikut adalah beberapa peninggalan Kerajaan Singasari:
a. Candi Singosari
b. Candi Jago
c. Candi Sumberawan
d. Candi Jawi
e. Candi Kidal
f. Arca Dwarapala
g. Prasasti Manjusri
h. Prasasti Mula Malurung
i. Prasastri Singosari
j. Prasasti Wurare
- Raja Raja Yang Memerintah Kerajaan Singasari
Ken Arok adalah pendiri kerajaan Singasari dan merupakan raja pertama kerajaan Singasari. Sebagaimana Ken Arok dalam mendirikan kerajaan Singasari ini yang diwarnai dengan pembu.nuhan sebelum dia mencapai tahta raja, begitu pula pada masa pengganti-penggantinya Ken Arok. Berikut adalah nama-nama raja di kerajaan Singasari
1. Ken Arok (1222–1227 M)
2. Anusapati (1227–1248 M)
3. Tohjoyo (1248 M)
4. Ranggawuni (1248–1268 M)
5. Kertanegara (1268-1292 M)
loading...
EmoticonEmoticon